Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Markus 12:30-31

Monday, August 17, 2015

MAZMUR 3:1-9       “ketika kita harus berhadapan dengan musuh”

Mazmur yang ditulis Daud, yang mengisahkan musuh yang paling berat dihadapi dalam hidupnya adalah bukan saat berhadapan dengan Goliat yang perkasa dari Falestin atau saat-saat dikejar Raja Saul, melainkan saat berhadapan dengan anaknya sendiri, Absalom yang melakukan pemberontakan.

Pemberontakan Absalom ditandai dengan berpalingnya rakyat dari Daud kepada Absalom, Daud merasa kehilangan dukungan suara rakyatnya, Raja Daud terkejut melihat suatu pemberontakan mendadak dan umum.
Tidak hanya umum, tapi melibatkan konselor/ penasehat pribadinya juga, dan banyak dari para pemimpin utamanya.

Tuhan melakukan pembalasan atas dosa-dosa yang dilakukan Daud secara pribadi! Karena ketidaksadaran Daud akan dosa yang diperbuatnya (2 Samuel 12:1-14).

MAZMUR 3:1-9

3:1  Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya.
3:2 Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku;
3:3 banyak orang yang berkata tentang aku: "Baginya tidak ada pertolongan dari pada  Allah."
3:4  Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.
3:5 Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
3:6 Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku!
3:7 Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku.
3:8 Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik.
3:9 Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu!

Bagaimana kita menghadapi musuh :

1.        Tetap memiliki hubungan akrab dengan Tuhan;
Bukanlah Tuhan yang memberi masalah tapi kita yang membuka jalan masalah itu datang pada kita.
Hal yang harus dilakukan adalah berseru dan memohon kepada TUHAN (Mazmur 3:4-5), meminta pengampunan dari Tuhan adalah jalan terbaik sebab Tuhan yang murah hati pasti mendengarkan.
"Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18)

2.        Kita jangan panik;
Ketika menghadapi musuh, menghadapi masalah, problem hidup, janganlah panik tetapi bersyukurlah kepada Tuhan.
Orang yang panik bisa mengambil keputusan salah, orang yang panik cenderung mengambil tindakan yang aneh-aneh, dan sering tidak sesuai dengan Firman Tuhan.

Contoh dalam 1 Samuel 28: 1-25;
Saat itu Nabi Samuel telah mati, ketika Saul melihat tentara Filistin itu, maka takutlah ia dan hatinya sangat gemetar. Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tapi TUHAN tidak memberikan jawaban apa-apa.
Karena panik itulah, akhirnya Saul menyuruh orang untuk mencari pemanggil arwah untuk dapat berbicara kepada Nabi Samuel yang telah mati.
Jelas hal ini tidak sesuai dengan perintah Tuhan.

3.        Kita jangan takut;
Jangan berpikir tidak-tidak, jangan berpikir jalan pintas, jangan berpikir jalan yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Ketika menghadapi musuh-Si Iblis hal yang harus kita lakukan adalah mengandalkan Tuhan Allah.
Kita tidak akan sanggup menghadapinya sendiri, dengan kekuatan kita, yang ada malah kita akan hancur lebur. Tapi dengan pertolongan Tuhan Allah, kemenangan besar telah ada di depan kita.

4.        Berpegang tetap pada janji-janji Tuhan;
Dunia ini sedang lenyap dengan kesudahannya tapi janji-janji Tuhan tetap hidup dan menyertai kita.

Kekerasan hanya bisa ditundukkan dengan kelemahlembutan, “Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi.” Matius 5:5

SYALOM,
TUHAN YESUS MEMBERKATI

didalam Mazmur kita belajar bagaimana kita hidup berkenan kepada Allah


Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support