Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Markus 12:30-31

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, December 20, 2017

DUA SISI KASIH KARUNIA

Filipi 1:29
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.”

BAGAIMANA BERTUMBUH DALAM KASIH KARUNIA?
Pengenalan akan Tuhan menentukan besar kasih karunia yang kita peroleh, dalam 2 Petrus 1:2 dikatakan “Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.” Semakin dalam kita mengenal Tuhan, semakin besar kasih karunia yang kita peroleh. Yohanes 1:16-17 berkata, “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.”

MENGAPA KITA PERLU KASIH KARUNIA?
v  Oleh kasih karunia kita dibenarkan dan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Roma 3:23-24, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”
Karena Kasih karunia, oleh iman kita beroleh keselamatan. Efesus 2:8-9, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
v  Karena kasih karunia, ada jalan keluar dari permasalahan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
v  Karena kasih karunia, Tuhan berkenan berjalan bersama dengan kita, juga kita memperoleh segala berkat-berkat.

Kasih karunia memiliki dua sisi, yaitu sisi berkat dan sisi penderitaan. Seperti mata uang yang mempunyai dua sisi dan jika hanya memiliki satu sisi, mata uang tersebut tidak memiliki nilai; demikian juga kasih karunia, jika hanya memiliki sisi berkat atau penderitaan saja, belum lengkap dan utuh. Kebanyakan orang ke gereja hanya untuk mencari berkat saja dan penderitaan selalu di-identikkan dengan dosa. Tapi 2 Timotius 3:12 berkata, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Jadi kalau menolak penderitaan, kita hanya menjadi orang Kristen yang rata-rata saja. Orang yang rata-rata tidak bisa menjadi inspirasi. Dunia akan mengikuti orang yang memiliki prestasi yang luar biasa. Orang-orang yang ‘outstanding’ yang akan membawa pengaruh dan inspirasi. Yakobus 1:2-4 menjelaskan bahwa pencobaan dan ujian terhadap iman menghasilkan ketekunan, dan ketekunan akan menghasilkan buah yang matang supaya menjadi sempurna, utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

Jadi kita dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga menderita untuk Dia. Kita dipanggil bukan saja untuk diselamatkan, tapi juga untuk menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Tuhan setiap hari. Jika kita menderita karena jujur, saleh, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, maka penderitaan kita itu adalah pintu gerbang untuk masuk ke dalam kemuliaan Tuhan.

Mari belajar dari Ayub. Sebelum kehilangan segala sesuatu, Ayub mengenal Tuhan hanya dari perkataan orang. Tetapi, setelah melalui pencobaan, Ayub mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Melalui penderitaan, Ayub mengenal Tuhan secara pribadi. Ayub 42:5, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” Setelah Ayub lulus dari ujian, Tuhan memberkatinya dua kali lipat, Ayub 42:10, “Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.”

Marilah kita bersyukur dan menganggap itu sebagai suatu kebahagiaan apabila diizinkan untuk mengalami ujian dan penderitaan karena setelah iman kita dimurnikan, kita akan menjadi dewasa, sempurna, memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya (1 Petrus 1:7).
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”


Tuhan Memberkati.
Sumber: Warta GBI Pelita Nusantara.
Share:

Tuesday, November 21, 2017

MEMPERHATIKAN ORANG LEMAH



Mazmur 41:2-4
Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.”

            Salah satu panggilan Tuhan bagi orang-orang Kristen adalah memperhatikan dan menolong sesama serta bertanggung jawab atas hal-hal yang bersifat sosial kepada masyarakat. Tuhan Yesus mengajar kita di Matius 22: 37-40 untuk mengasihi Tuhan, Allah kita dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Matius 5:13-16 berkata, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Cara kita menunjukkan kualitas kasih dinilai dan dirasakan pada saat kita bermurah hati dan membagi. Kasih akan dinikmati saat kita berjalan dengan murah hati.

            Yesaya menjelaskan tentang apa yang kita alami saat kita membagi-bagi pada orang-orang yang lapar, tidak menyembunyikan diri terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan rumah dan pakaian, serta menyerahkan kepada orang lapar apa yang kita inginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas. Yesaya 58:7-12, “Supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni”.

Apa yang Tuhan janjikan bila kita bermurah hati pada orang-orang yang membutuhkan pertolongan?
1.        Akan berbahagia karna Tuhan akan meluputkan dia pada waktu celaka.
Mazmur 41:2 “Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka.”

2.        Akan berbahagia karna Tuhan akan melindunginya dan memelihara nyawanya.
Mazmur 41:3, ”TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya!

3.        Tuhan membantu dan memulihkannya pada waktu sakit.
Mazmur 41:4, “TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.”

4.        Terangnya akan merekah seperti fajar dan lukanya akan pulih dengan segera.
Yesaya 58:8, “Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.”

5.        Saat ia memanggil, Tuhan akan menjawab dan menolong.
Yesaya 8:9a, “Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!

6.        Terangnya akan terbit dalam gelap seperti rembang tengah hari.
Yesaya 58:10, “Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.”

7.        Tuhan akan menuntun ia senantiasa, memuaskan hatinya ditanah yang kering, membaharui kekuatannya, akan seperti taman yang diari dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
Yesaya 58:11, “TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.”

8.        Ia akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad dan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan.
Yesaya 58:12, “Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.”

Oleh karena itu, janganlah berhenti memberi dan memperhatikan orang-orang lemah yang membutuhkan. Biarlah orang-orang menikmati kasih Tuhan yang mengalir dari dalam kita dan melihat perbuatan baik kita serta memuliakan Bapa di surga.

Tuhan Yesus Memberkati.
Share:

Wednesday, November 1, 2017


SERAHKAN BEBANMU
TETAPI
PIKULLAH SALIBMU




Matius 16:24
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”

MARI BELAJAR FIRMAN TUHAN.
#kata Mengikut berasal dari kata opisô yang artinya dibelakang, mengikuti.
#kata Menyangkal berasal dari kata aparneomai yang artinya tidak mengindahkan, kehilangan keinginan diri sendiri, merendahkan diri dengan melupakan siapa dirinya dan meninggalkan keinginannya sendiri.

Galatia 2:20
…aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
Matius 5:3
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”

#kata Memikul berasal dari kata airô yang artinya mengenyahkan, menghapuskan, menghancurkan.
#kata Salib berasal dari kata stauros yang artinya penderitaan dalam hidup.
#kata Mengikut berasal dari kata akoloutheo yang artinya menyertai, layak berjalan.

Dapat diartikan dari Matius 16:24 tersebut “Yesus berkata kepada murid-muridNya: “Setiap orang yang mau dibelakang KU ia harus tidak mengindahkan dirinya sendiri kemudian menghapuskan penderitaan dalam hidupnya dan barulah layak berjalan bersama KU.”
(TIDAK LAGI BERJALAN DIBELAKANG YESUS TAPI BERJALAN DIDEPAN SEBARIS BERSAMA YESUS).

Lukas 24:15
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.”

Tuhan tidak akan pernah mau mengangkat beban kita tapi Tuhan akan beri kekuatan lebih untuk memikul beban kita.
BELAJARLAH PADA KENYATAAN YANG ADA.


Tuhan Yesus Memberkati.
Sumber: GBI Pelita Nusantara - Ps. A.K.Harahap MTh
Share:

Sunday, August 20, 2017

DOA PAGI HARI

MAZMUR 5:1-13              

Setiap bangun pagi kita harus mulai dengan doa, kita mulai dengan sesuatu yang baik. Mulai dengan Tuhan dan akhirinya dengan kemenangan. Pagi hari adalah hari baru, Kristus pagi-pagi benar berdoa kepada Bapa disorga. Kita mulai dengan doa untuk mendapatkan damai sejahtera.
Permainan suling Daud, ketika ber-awal waktu jadi gembala diusia masa mudanya, kemudian sewaktu ia tinggal di istana ia bermain kecapi. Daud menjadi anak tertolak oleh keluarganya. Apa yang Daud persiapkan tiap-tiap pagi:

#  Mazmur 5:4, “TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
PERSEMBAHAN BAGI TUHAN, BUKANLAH UANG, TETAPI PERBUATAN KEMUDIAN HATI KEPADA TUHAN.

#   Mazmur 5:5-7, Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu.”
KESIAPAN UNTUK MENJAUHI DOSA – ALLAH ITU KUDUS.

#  Mazmur 5:8-9, Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau. TUHAN, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku.”
     DAUD SENANTIASA MENGAKUI KASIH SETIA DARI ANUGERAH TUHAN.

#   Mazmur 5:10-11, “Sebab perkataan mereka tidak ada yang jujur, batin mereka penuh kebusukan, kerongkongan mereka seperti kubur ternganga, lidah mereka merayu-rayu. Biarlah mereka menanggung kesalahan mereka, ya Allah, biarlah mereka jatuh karena rancangannya sendiri; buanglah mereka karena banyaknya pelanggaran mereka, sebab mereka memberontak terhadap Engkau.”
DAUD TIDAK MEMUSINGKAN KESALAHAN-KESALAHAN ORANG, BELAJAR MENYERAH KEPADA TUHAN.

#   Mazmur 5:12-13, “Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu. Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.”
HATI YANG BERSYUKUR BERSUKACITA DAN SENANTIASA BERSORAK-SORAI.

Lewat Mazmur  5 ini  kita  bisa  belajar  pentingnya  doa  pada pagi  hari.  Mengucap  syukur  atas  segala  berkat  Tuhan yang  kita alami,  mengingat  kembali  Firman  Tuhan  dan mempersiapkan  diri  agar  tidak  sampai  jatuh  ke  dalam dosa. Mengampuni dan melupakan  kesalahan-kesalahan orang,  dan  meminta  penyertaan  Allah  dalam  hidup kita. Daud  yang  setia  dan  sungguh-sungguh  berdoa  kepada Allah, di akhir hidupnya penuh dengan kegemilangan dan keberhasilan.


Tuhan Yesus Memberkati.
 “didalam Mazmur kita belajar bagaimana kita hidup berkenan kepada Allah”
Share:

Saturday, July 29, 2017

JANGAN LEBAY

Apa itu lebay? Lebay adalah suatu sikap berlebih-lebihan yang ditunjukkan oleh orang-orang tertentu. Artinya, sikap lebay adalah sikap yang melebihi batas normal seorang manusia. Jadi bila engkau pernah berbuat baik terhadap keluarga, berbuat baik terhadap saudara, berbuat baik terhadap orang dekat tapi tidak dapat pujian dari mereka. Jangan kecil hati, JANGAN LEBAY. Yusuf anak Yakub juga alami itu semua. Tapi tetaplah lakukan pekerjaan dengan setia, lakukan pekerjaan yang baik. Kejadian 50:20 berkata “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”

Yusuf adalah pribadi yang TIDAK LEBAY, supaya TIDAK LEBAY:
1.        Mari kita hidup takut akan Tuhan;
Hidup intim dengan Tuhan. Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:16-18)
2.        Cari Tuhan jangan tinggalkan Tuhan;
Hidupi Firman Tuhan.
3.        Jangan pernah menyalahkan Tuhan;
Kita harus evaluasi diri.
4.        Jangan hidup dalam pikiran daging;
Roma 7:5, “…waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.” Orang yang hidup ”menurut daging” hanya memikirkan dan menuruti keinginan mereka untuk berbuat dosa, atau melakukan apa pun yang mereka inginkan. Keinginan daging adalah maut; keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah atau tidak sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
5.        Ampuni setiap orang yang bersalah pada kita;
Walaupun keadaannya tidak baik tetap.

1 Yohanes 1:9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”

“Semua yang kita alami Tuhan punya tujuan.”

“Dalam hadapi masalah jangan menggunakan pedang; dalam menghadapi masalah jangan sampai mengeluarkan kata-kata berlebihan, jangan berbohong,  jangan melakukan perlawanan.”

“Keterbukaan awal dari sebuah pemulihan.”
Terbuka pada Tuhan (karena Tuhan tidak menggosip);
# Terbuka pada orang-orang tertentu yang kita kenal sekali, jangan terbuka pada orang yang tidak tepat;
# Kita perlu mentor, hamba Tuhan yang dipercaya.


Tuhan Memberkati.
Share:

Sunday, July 16, 2017

PEMULIHAN PONDOK DAUD MEMBAWA PENUAIAN JIWA

Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini.” (Kisah Para Rasul 15:16-17)

Sasaran dari pemulihan pondok Daud tidak hanya berhenti di doa, pujian dan penyembahan saja, tapi harus berdampak kepada penginjilan, yaitu membawa kepada penuaian jiwa. Amos 9:11-13 berkata, “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku," demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini. Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman TUHAN, "bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.”

Edom adalah satu bangsa yang tidak diijinkan Tuhan masuk beribadah ke dalam bait Allah. Pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka harus melewati padang gurun karena Edom menolak Israel untuk melintasi daerah mereka, dengan harapan bangsa Israel mati di padang gurun (Bilangan 20:14-21). Namun, saat pondok Daud dipulihkan, keselamatan bukan hanya diperuntukkan untuk bangsa Yahudi saja, tapi juga menjangkau orang Edom dan segala bangsa yang disebut milik-Nya. Pemulihan pondok Daud bukan saja akan membawa penuaian jiwa-jiwa, tapi juga penuaian berkat-berkat (Amos 9:13). Saat pondok Daud dipulihkan, akan terjadi penuaian jiwa dan berkat. Jika seseorang dipakai dalam pemulihan pondok Daud, maka orang tersebut akan dipakai Tuhan juga dalam penuian. Jika gereja tidak menuai, sebaiknya direview kembali, bagaimana kehidupan doa, pujian dan penyembahannya. Jika gereja berdoa, memuji dan menyembah dengan benar, gereja itu pasti akan menuai.

Dalam pujian dan penyembahan, jangan hanya terpaku pada permainan musik saja, tapi biarlah sasaran kita ada pada jiwa-jiwa. Yohanes 4:35 berkata, “Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.” Media yang kita pakai, baik itu alat-alat musik, sound system dan lain sebagainya, adalah sarana untuk menuai jiwa-jiwa.

Yohanes 16:13 berkata, “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” Adalah penting untuk menjaga hati kita agar tetap bersih dan tidak terluka. Jika hati luka, kita tidak bisa mendengar suara Roh Kudus yang bekerja dan berbicara dengan lembut. Tuhan akan mempertajam telinga seperti seorang murid orang-orang yang mau meluangkan waktu untuk mendengarkan-Nya. Wahyu 19:10c berkata bahwa kesaksian Yesus adalah roh nubuat. Sebagai imam musik, bukan hanya membawa pujian dan penyembahan saja, tapi juga harus dapat menyampaikan Firman. Kita harus memiliki dan mengejar karunia nubuat karena gereja dibangun dengan nubuat. 1 Korintus 14:4 berkata, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.” Kita harus menyampaikan perkataan-perkataan yang membangun. Kita tidak bisa membangun, jika kita tidak memiliki roh nubuat. Untuk memperoleh itu, kita harus masuk ke dalam penyembahan. Yohanes 15:26 berkata, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.” Roh Kudus hanya bersaksi untuk satu pribadi, yaitu Kristus.

Mazmur 73:17 berkata, “Sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.” Dalam kekudusan, tidak ada yang tersembunyi. Penyembahan dimulai dari pengenalan kita akan Tuhan. Bagaimana kita mengenal Tuhan sangat ditentukan oleh pengenalan kita. Semakin dalam pengenalan kita, semakin dalam penyembahan kita. Yohanes 4:22-24 berkata, “Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”

Kita akan melihat mujizat saat tenggelam dalam penyembahan. Kita sulit bertemu dengan Tuhan karena kurang mengenal-Nya. Hosea 4:6 berkata, “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.” Seorang imam harus mengajar hukum-hukum Tuhan dan pengertian tentang segala sesuatu di surga. Kepada imam Tuhan mempercayakan sebagai seorang yang boleh datang mendekat. Kata ‘imam’ dalam bahasa Ibrani adalah kohen yang berarti ‘to draw near’ atau ‘datang mendekat’. Suku Lewi yang dipanggil menjadi imam adalah satu-satunya suku yang paling mengerti Tuhan karena mereka diperbolehkan datang mendekat pada Tuhan. Pemusik dan penyanyi disebut sebagai imam. Kita harus mengenal Allah kepada siapa kita melayani; kalau tidak, bagaimana kita menyembah dan melayani Allah yang hidup.

Ketika tabut Allah ada dirumahnya, Tuhan memberkati Obed Edom dan seisi rumahnya. Namun ada imam-imam yang ditolak Tuhan. Matius 7:21 berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” Para imam yang menolak pengenalan akan Tuhan dan tidak mau mendalami serta mempelajari Firman Tuhan akan ditolak Tuhan juga menjadi imam.

Yesaya 59:1-2 berkata bahwa yang membuat kita terpisah dari Tuhan dan tidak bisa mendekat adalah dosa. Cara iblis menjerat kita sehingga terjatuh dalam perangkap dosa bukan hanya dengan keinginan kita, tapi juga pada waktu kita tidak peduli dengan Firman Tuhan. Kalau Adam tidak didorong oleh ambisi, dia tidak akan termakan jebakan iblis. Keyakinan kita akan Firman goyah saat ambisi masuk. Arti kata ‘dosa’ dalam bahasa Yunani adalah ‘hamartia’ yang berarti ‘pelanggaran akan hukum Allah’. Setiap imam tahu tentang apa yang baik dan tidak baik. Hati kita akan kehilangan damai saat melakukan pelanggaran dan pelanggaran akan hukum membuat kita berdosa. Jika ada dosa, maka akan ada pemisah yang memisahkan kita dengan Tuhan. Jika tidak ada Firman yang menerangi, kita tidak akan tahu kemana melangkah. Firman yang akan menuntun kita hari demi hari. Yang menuntun kita apakah kita bisa datang mendekat adalah pengenalan kita. Pewahyuan kita sangat mempengaruhi langkah hidup kita.

Sebagai seorang imam, haruslah membawa permohonan doa untuk pengampunan dosa, menyampaikan pesan dan melepaskan berkat. Setahun sekali pada waktu hari raya pendamaian, imam besar masuk kedalam ruang maha kudus dengan terlebih dahulu menguduskan dirinya. Imam besar akan membawa seluruh doa dan beban dari sebelas suku dan bangsa yang dilayani. Pada waktu bertemu Tuhan, dia akan membawa permohonan doa disertai dengan ucapan syukur. Imam besar ini menerima pesan-pesan dari Tuhan dan akan kemudian menyampaikan kepada bangsa. 1 Tawarikh 25:1-5 mencatat bahwa Asaf, Heman dan Yedutun bukan saja penyanyi, pemusik dan penyembah, tapi mereka adalah imam-imam yang menggunakan alat musik untuk bernubuat. 1 Korintus 14:3-4 berkata bahwa orang yang berbahasa roh membangun dirinya sendiri, tapi siapa bernubuat, membangun, menasihati dan menghibur jemaat. Imam musik kekurangan pewahyuan dan tidak memiliki karunia untuk melihat dan mendengar karena tidak mau mengangkat beban. Saat bersedia mengangkat beban, Tuhan akan memberikan Firman. Sebagai imam, kita menjadi perantara yang bersyafaat dan membawa umat masuk ke dalam tempat kudus Tuhan. Saat jemaat bertemu Tuhan, mereka akan berubah. Kita sendiri juga harus berubah terlebih dahulu, kalau tidak, kita tidak dapat membawa jemaat untuk berubah. Tugas imam adalah mengangkat dan membawa hadirat Tuhan. Kalau tidak membawa apa-apa, tidak bisa bertemu dengan Tuhan.

Melayani Tuhan untuk jangka panjang ada bosannya. Apa yang membuat kita bisa bertahan adalah gairah, passion. Janganlah kita melayani dengan pesimis. Dari ketiga hal yang diajarkan Alkitab: iman, pengharapan dan kasih: yang terbesar adalah kasih. Kita harus menjaga cinta kita pada Tuhan tetap menyala dan hidup dalam kasih terhadap sesama. Hati kita akan berada di tempat di mana kita mengasihi. Seluruh kekuatan kita akan tercurah kesana.


Tuhan Memberkati.
Source: GBI Rayon4 Medan
Share:

Monday, June 26, 2017

Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” (Matius 3:11)

Ada 3 baptisan yang diinginkan Tuhan Yesus agar kita mengalaminya:
# BAPTISAN AIR
Baptisan air sebagai tanda pertobatan, kehidupan yang lama dikubur dalam rupa ditenggelamkan dalam baptisan air. Baptisan air melukiskan identifikasi orang percaya dengan kematian Kristus, penguburanNya dan kebangkitanNya. Dalam baptisan dimasukkan ke dalam air menggambarkan dikuburkan dengan Kristus. Keluar dari air menggambarkan kebangkitan Kristus.
Roma 6:3-4, “…bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”
Markus 16:16, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
Dalam melakukan baptisan ada dua persyaratan sebelum seseorang dibaptiskan:
(1) orang yang dibaptis harus sudah percaya pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
(2) orang itu harus mengerti apa makna dari baptisan.

Jikalau seseorang mengenal Yesus sebagai Juruselamat, memahami bahwa baptisan adalah langkah ketaatan dalam memperkenalkan imannya kepada Kristus secara terbuka, dan ingin dibaptiskan, maka tidak ada alasan untuk menghalangi orang percaya tersebut dari menerima baptisan. Menurut Alkitab, baptisan adalah langkah ketaatan, pernyataan iman seseorang secara terbuka bahwa dia percaya kepada Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Baptisan adalah sesuatu hal penting karena itu adalah langkah ketaatan, pernyataan iman kepada Kristus secara terbuka dan komitmen kepadaNya, dan menyamakan diri dengan kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus.
Roma 6:11, “Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.”


# BAPTISAN ROH KUDUS
Baptisan Roh Kudus sebagai peneguhan, materai atas kuasa Allah.
Kisah Para Rasul 1:8, “…kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kisah Para Rasul 2:1-4, “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Bahasa roh atau bahasa lidah atau speaking in tongues (speak with tongue; speak by tongue; the gift of tongues), adalah sebuah karunia yang di dalam bahasa Yunani (Perjanjian Baru) disebut glossolalia, menunjuk pada bahasa roh yang bahasanya tidak bisa dimengerti oleh manusia karena merupakan bahasa rahasia yang diilhamkan langsung oleh Roh Kudus. Salah satu tanda jemaat telah dibaptis Roh Kudus adalah berbahasa Roh, dan itu pemberian (pembaptisan) dari Tuhan.
1 Korintus 14:2, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.”
Karunia-karunia Roh Kudus menurut 1 Korintus 12:8-10:
1. Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat
2. Karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan
3. Karunia iman
4. Karunia untuk menyembuhkan
5. Karunia untuk mengadakan mujizat
6. Karunia untuk bernubuat
7. Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh
8. Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh
9. Karunia untuk menafsirkan bahasa roh
1 Kor 14:4, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.”

# BAPTISAN API
Baptisan api adalah proses pemurnian iman kita melalui penderitaan, baptisan api dilakukan oleh Tuhan terhadap orang-orang tertentu dengan cara mengizinkannya untuk mengalami penderitaan tertentu untuk tujuan pemurnian dalam hal ibadahnya kepada Tuhan. Baptisan api tidak sama dengan hukuman, karena hukuman diberikan sebagai teguran atau juga pembalasan oleh karena terjadinya suatu dosa atau kesalahan yang dilakukan sebelumnya, sedangkan baptisan api dilakukan tanpa dilatarbelakangi dosa, melainkan sebagai alat uji untuk melihat kemurnian ibadah seseorang kepada Tuhan.

Dalam Perjanjian Lama mencatat peristiwa baptisan api:
v Tuhan memerintahkan Abraham untuk mengorbankan Ishak, anaknya, untuk menguji sampai di mana kesetiaan dan ketaatannya, dan Abraham sukses menjalani baptisan api tersebut (Kejadian 22:1-13 dan Ibrani 11:17).
v Tuhan mengizinkan Iblis mencobai Ayub dengan membunuh anak-anak Ayub dan merampasi hartanya, (Ayub 1:22), lalu Ayub sakit barah (semacam borok) di sekujur tubuhnya, namun Ayub sukses menjalani baptisan apinya, lalu dia sembuh dari penyakitnya, kekayaan dan keluarganya juga dipulihkan.(Ayub 42:10-17).
v Sadrakh, Mesakh dan Abednego rela dimasukkan ke dalam tungku api demi kesetiaan mereka kepada Tuhan dengan tidak mau menyembah patung berhala, lalu Tuhan membuat mereka tidak terbakar oleh api, dan ketiganya sukses menjalani baptisan api mereka (Daniel 3:1-30).
v Daniel dimasukkan ke gua Singa, karena tidak mau dicegah untuk beribadah kepada Tuhan pada saat tertentu, lalu Tuhan menolongnya sehingga Daniel terluput dari taring singa-singa buas (Daniel 6:1-29).
Dalam Perjanjian Baru mencatat peristiwa baptisan api:
v Yesus dicobai Iblis sampai tiga kali dan menang (Matius 4:1-11, Markus 1:13, Lukas 4:1-13).
v Yesus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh (Markus 8:31), (Matius 26:57 s/d Matius 27:50). Yesus Kristus sukses menjalani semua baptisan api tersebut, lalu Dia menerima segala Kuasa di Surga dan di Bumi (Matius 28:18), (Filipi 2:9-11).
Umat Kristen percaya, bahwa di sepanjang zaman, Yesus Kristus akan membaptis orang-orang Kristen dengan "Baptisan Api", yaitu dengan mengizinkan mereka mengalami keadaan-keadaan yang sulit pada waktu-waktu tertentu untuk menguji iman mereka.
1 Petrus 4:12-19
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu. Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa? Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.”
penghakiman dimulai = 'baptisan api' = proses pemurnian iman melalui penderitaan.

1 Petrus 1:7, “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”


Tuhan Yesus Memberkati.
Share:

Definition List

Unordered List

Support