“Aku
membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang
kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan
kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.”
(Matius 3:11)
Ada
3 baptisan yang diinginkan Tuhan Yesus agar kita mengalaminya:
#
BAPTISAN AIR
Baptisan
air sebagai tanda pertobatan, kehidupan yang lama dikubur dalam rupa ditenggelamkan
dalam baptisan air. Baptisan air melukiskan identifikasi orang
percaya dengan kematian Kristus, penguburanNya dan kebangkitanNya. Dalam
baptisan dimasukkan ke dalam air menggambarkan dikuburkan dengan Kristus.
Keluar dari air menggambarkan kebangkitan Kristus.
Roma 6:3-4, “…bahwa
kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam
kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia
oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam
hidup yang baru.”
Markus 16:16, “Siapa
yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya
akan dihukum.”
Dalam
melakukan baptisan ada dua persyaratan sebelum seseorang dibaptiskan:
(1)
orang yang dibaptis harus sudah percaya pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
(2)
orang itu harus mengerti apa makna dari baptisan.
Jikalau
seseorang mengenal Yesus sebagai Juruselamat, memahami bahwa baptisan adalah
langkah ketaatan dalam memperkenalkan imannya kepada Kristus secara terbuka,
dan ingin dibaptiskan, maka tidak ada alasan untuk menghalangi orang percaya
tersebut dari menerima baptisan. Menurut Alkitab, baptisan adalah langkah
ketaatan, pernyataan iman seseorang secara terbuka bahwa dia percaya kepada
Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Baptisan adalah sesuatu hal
penting karena itu adalah langkah ketaatan, pernyataan iman kepada Kristus
secara terbuka dan komitmen kepadaNya, dan menyamakan diri dengan kematian,
penguburan dan kebangkitan Kristus.
Roma 6:11, “Demikianlah
hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup
bagi Allah dalam Kristus Yesus.”
#
BAPTISAN ROH KUDUS
Baptisan
Roh Kudus sebagai peneguhan, materai atas kuasa Allah.
Kisah Para Rasul
1:8,
“…kamu
akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kisah Para Rasul
2:1-4,
“Ketika
tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah
seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka
penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya.”
Bahasa
roh atau bahasa lidah atau speaking in tongues (speak with tongue; speak by
tongue; the gift of tongues), adalah sebuah karunia yang di dalam bahasa Yunani
(Perjanjian Baru) disebut glossolalia, menunjuk pada bahasa roh yang bahasanya
tidak bisa dimengerti oleh manusia karena merupakan bahasa rahasia yang
diilhamkan langsung oleh Roh Kudus. Salah satu tanda jemaat telah dibaptis Roh
Kudus adalah berbahasa Roh, dan itu pemberian (pembaptisan) dari Tuhan.
1 Korintus 14:2, “Siapa
yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi
kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia
mengucapkan hal-hal yang rahasia.”
Karunia-karunia
Roh Kudus menurut 1 Korintus 12:8-10:
1.
Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat
2.
Karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan
3.
Karunia iman
4.
Karunia untuk menyembuhkan
5.
Karunia untuk mengadakan mujizat
6.
Karunia untuk bernubuat
7.
Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh
8.
Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh
9.
Karunia untuk menafsirkan bahasa roh
1 Kor 14:4, “Siapa
yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa
yang bernubuat, ia membangun Jemaat.”
#
BAPTISAN API
Baptisan
api adalah proses pemurnian iman kita melalui penderitaan, baptisan api
dilakukan oleh Tuhan terhadap orang-orang tertentu dengan cara mengizinkannya
untuk mengalami penderitaan tertentu untuk tujuan pemurnian dalam hal ibadahnya
kepada Tuhan. Baptisan api tidak sama dengan hukuman, karena hukuman diberikan
sebagai teguran atau juga pembalasan oleh karena terjadinya suatu dosa atau
kesalahan yang dilakukan sebelumnya, sedangkan baptisan api dilakukan tanpa
dilatarbelakangi dosa, melainkan sebagai alat uji untuk melihat kemurnian
ibadah seseorang kepada Tuhan.
Dalam
Perjanjian Lama mencatat peristiwa baptisan api:
v Tuhan
memerintahkan Abraham untuk mengorbankan Ishak, anaknya, untuk menguji sampai
di mana kesetiaan dan ketaatannya, dan Abraham sukses menjalani
baptisan api tersebut (Kejadian 22:1-13 dan Ibrani 11:17).
v Tuhan
mengizinkan Iblis mencobai Ayub dengan membunuh anak-anak Ayub dan merampasi
hartanya, (Ayub 1:22), lalu Ayub sakit barah (semacam borok) di sekujur tubuhnya,
namun Ayub sukses menjalani baptisan apinya, lalu dia sembuh dari penyakitnya, kekayaan
dan keluarganya juga dipulihkan.(Ayub 42:10-17).
v Sadrakh, Mesakh
dan Abednego rela dimasukkan ke dalam tungku api demi kesetiaan mereka kepada
Tuhan dengan tidak mau menyembah patung berhala, lalu Tuhan membuat mereka
tidak terbakar oleh api, dan ketiganya sukses menjalani baptisan api mereka
(Daniel 3:1-30).
v Daniel
dimasukkan ke gua Singa, karena tidak mau dicegah untuk beribadah kepada Tuhan
pada saat tertentu, lalu Tuhan menolongnya sehingga Daniel terluput dari taring
singa-singa buas (Daniel 6:1-29).
Dalam
Perjanjian Baru mencatat peristiwa baptisan api:
v Yesus dicobai
Iblis sampai tiga kali dan menang (Matius 4:1-11, Markus 1:13, Lukas 4:1-13).
v Yesus menanggung
banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli
Taurat, lalu dibunuh (Markus 8:31), (Matius 26:57 s/d Matius 27:50). Yesus Kristus
sukses menjalani semua baptisan api tersebut, lalu Dia menerima segala Kuasa di
Surga dan di Bumi (Matius 28:18), (Filipi 2:9-11).
Umat
Kristen percaya, bahwa di sepanjang zaman, Yesus Kristus akan membaptis
orang-orang Kristen dengan "Baptisan Api", yaitu dengan mengizinkan
mereka mengalami keadaan-keadaan yang sulit pada waktu-waktu tertentu untuk
menguji iman mereka.
1 Petrus 4:12-19
“Saudara-saudara
yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya,
bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,
supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan
kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang
harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi,
jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan
hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu. Karena sekarang telah
tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus
pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah
kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang
benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang
fasik dan orang berdosa? Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita
karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada
Pencipta yang setia.”
penghakiman
dimulai = 'baptisan api' = proses pemurnian iman melalui penderitaan.
1 Petrus 1:7, “Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi
nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api --
sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari
Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”
Tuhan
Yesus Memberkati.