Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Markus 12:30-31

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday, May 5, 2017

MENABUR MEMBERI DENGAN SUKACITA

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” 2 Korintus 9:7-8

Dalam Perjanjian Lama, menabur memberi disertai dengan cucuran air mata akan menuai berkat dengan sorak-sorai. “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.” Mazmur 126:5-6. Sebaliknya, dalam Perjanjian Baru, kita diajar untuk menabur memberi bukan dengan sedih hati atau karena paksaan, melainkan dengan sukacita karena Allah senang dan mengasihi orang menabur memberi dengan rela dan sukacita. Menabur memberi dalam Perjanjian Baru adalah kasih karunia. Oleh karena kita menabur memberi kasih karunia, maka Allah juga akan melimpahkan segala kasih karunia kepada kita, supaya kita selalu merasa cukup dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan dalam segala perbuatan baik.

Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacitaRoma 12:6-8 mencatat bahwa ada 7 karunia pelayanan. Saat kita menjalankan karunia pelayanan kita, hendaklah kita melakukannya dengan hati ikhlas dan sukacita. Semua ini adalah kasih karunia.

Ada kasih karunia berlimpah yang Tuhan berikan bagi gereja ini sehingga kita dapat memberi makan sarapan pagi kepada anak-anak sekolah, supir angkot, tukang becak dan orang-orang yang lewat setiap pagi di depan Sumatera Resort (GBI Rumah Persembahan). Juga secara rutin memberi bantuan kepada para janda dan lansia; merawat dan memberi perhatian kepada anak-anak yang membutuhkan dalam pelayanan Rumah Singgah; dan secara periodik melakukan pelayanan bakti sosial kepada masyarakat dalam hal pengobatan gratis, pemberian makan siang, pemberian kaca mata baca untuk lansia, pemberian dan pemasangan kaki dan tangan buatan, dan lain-lain. Enam klinik kita yang tersebar di beberapa tempat melayani masyarakat dalam pelayanan medis dan pemberian obat-obat. Tuhan melimpahkan kasih karunia-Nya sehingga kita berkelebihan dalam segala sesuatu yang diperlukan dalam pelayanan. Tuhan membuka pintu dan jalan sehingga kita dapat bekerjasama dengan rumah sakit-rumah sakit, instansi-instansi pemerintah dan swasta serta gereja-gereja lainnya. Ada banyak tenaga sukarelawan, baik yang medis maupun yang non-medis yang ikut bergabung bersama-sama dalam pelayanan kemasyarakatan ini. Pelayanan yang kita berikan memberi contoh teladan bagi gereja-gereja lain, organisasi atau yayasan serta instansi-instansi lain sehingga lebih banyak perbuatan baik dapat diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Sungguh Allah melimpahkan kasih karunia-Nya dalam pelbagai kebajikan.

Saat kita menabur memberi, janganlah kita menabur memberi yang tidak baik. Tetapi, hendaklah kita menabur memberi apa yang kita inginkan dan memuaskan hati orang yang tertindas; maka terang dan kemuliaan Tuhan akan terbit atas kita. Tuhan memberi janji bahwa, “supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuniYesaya 58:7-12.

Tuhan yang menyediakan benih bagi kita untuk ditabur dan roti untuk dimakan, juga benih untuk dilipatgandakan serta menumbuhkan buah-buah kebenaran. “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu2 Korintus 9:10. Saat disertai dengan kasih karunia, kita tidak akan menabur memberi dengan bercucuran air mata. Dalam Perjanjia Lama, Allah memperkenalkan diri sebagai Bapa dan umat Tuhan atau Gereja dipanggil anak. Dalam Perjanjian Baru, Tuhan memperkenalkan diri sebagai kekasih dan Gereja adalah mempelai Kristus. Anak-anak tidak banyak yang rela untuk menabur memberi dan anak-anak tidak punya banyak kemampuan untuk melipatgandakan.

Ketika kelaparan dan kekeringan melanda Mesir, ditemukan dua kelompok orang, yaitu orang-orang yang menjual habis dan yang kedua adalah kelompok orang-orang yang mau menabur. Yusuf dipakai untuk mengajar rakyat untuk menabur. Kejadian 47:23, “Berkatalah Yusuf kepada rakyat itu: "Pada hari ini aku telah membeli kamu dan tanahmu untuk Firaun; inilah benih bagimu, supaya kamu dapat menabur di tanah itu.” Ketika menabur memberi, ada tuaian. Di dunia ini sedang ada goncangan dan gelombang pasang surut. Janganlah berhenti menabur memberi di tengah goncangan dan gelombang. Saat kita berani menabur memberi, maka akan ada berkat dan hasil.
Firman Tuhan menjelaskan bahwa benih berbicara tentang beberapa hal:

1.      Benih ialah Firman Allah
Lukas 8:11, “Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.” Hendaklah kita jangan berhenti menabur Firman Allah. Apa yang kita tabur; pasti akan kita tuai. Benih yang ditabur di tanah yang subur akan menghasilkan buah, 100 kali, 60 kali dan 30 kali lipat.
2.      Benih ialah generasi muda – anak-anak
Yang perlu kita perhatikan bukan hanya kesuksesan, tapi keluarga juga harus baik. Benih berbicara tentang generasi muda, anak-anak yang kita persiapkan untuk membawa api kemuliaan bagi bangsa ini. Benih yang kita tabur bisa kita tuai dalam waktu 5 atau 10 tahun, bahkan 20 tahun.
3.      Benih ialah sesuatu yang Tuhan percayakan kepada kita.
Hidup kita juga berbicara tentang hidup di masa depan, apakah kita ada mengelola benih yang Tuhan percayakan untuk menjadi berkat bagi orang banyak.

Perjanjian Baru dimulai dengan anugrah. Pada waktu kita berhubungan dengan Tuhan, kita disebut dengan sahabat-sahabat-Nya dan bukan anak-anak. Kemudian, setelah kita mengenal Tuhan dengan dekat dan intim, kita akan disebut kekasih. Biarlah kita menabur memberi bukan dengan menangis tetapi dengan sukarela dan sukacita karena kita menabur memberi kepada Tuhan yang kita kasihi. Firman Tuhan berjanji bahwa orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga. Pada waktu kita menabur memberi dengan sukacita, kita akan melihat kasih karunia semakin bertambah. “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (Matius 5:7).

Tuhan Memberkati.
Source: Warta GBI Rayon4 Medan.
Share:

Definition List

Unordered List

Support