Injil
adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya dan Ia
sangat rindu semua orang diselamatkan. Injil adalah kabar baik, Injil adalah
Pesan Allah bukan opini orang Kristen karena di dalam Injil memuat tentang dosa,
keselamatan, kesembuhan dan pemulihan, jadi kebenarannya adalah Injil bisa
dimiliki oleh semua orang, lalu apa kontribusi kita di dalam pemberitaan Injil
ini ? Yesus berkata: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20). Kita yang telah
diselamatkan Tuhan juga berperan aktif memberitakan kabar baik Allah kepada saudara-saudari
kita yang belum mengenal keselamatan Tuhan.
Kasih adalah motivator kehidupan
yang paling kuat dan memiliki kedalaman dan makna yang jauh lebih besar dari
yang kita sadari. Kasih selalu melakukan yang terbaik bagi orang lain dan
memampukan kita menghadapi masalah yang terbesar. Kasih mengubah motivasi dan
dengan kasih maka hubungan kita dengan Allah dan sesama menjadi lebih bermakna.
KESABARAN MEMINIMALKAN HAL YANG NEGATIF
Tidak
ada seorangpun yang suka berada di dekat orang yang tidak sabar, kemarahan
tidak pernah membuat segalanya menjadi lebih baik.
Kasih akan
mengilhami kita untuk menjadi pribadi yang sabar, ketika kita memilih untuk
sabar maka kita akan memberikan respon dengan cara yang positif terhadap
situasi yang negatif. Kasih akan membantu kita menjadi tenang dan mulai
memberikan kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita, kesabaran akan membuat
ketenangan di dalam batin saat terjadi badai di luar. Alkitab menyatakan, “Orang
yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.”
(Amsal 14:29).
KEBAIKAN MEMAKSIMALKAN HAL POSITIF
Kasih membuat kita menjadi orang
yang baik, kebaikan membuat kita mudah disukai. Ketika kita baik hati maka
banyak orang yang ingin berada di dekat kita karena mereka melihat kita baik
kepada mereka dan baik untuk mereka.
Ketika kasih itu memenuhi hati kita
maka kita akan bertindak dengan kebaikan, kita akan hati-hati dalam cara kita
memperlakukan pasangan kita maupun orang lain. Bahkan apabila kita perlu menegur
kita akan berusaha sedapat mungkin membuat teguran yang terdengar sehalus
mungkin, kita dapat mengucapkan kebenaran dengan kasih.
Seperti tertulis, “Janganlah
kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu,
tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan
penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.” (Amsal 3:3-4).
Kebaikan menginspirasi kita untuk
bersikap menyenangkan bukannya keras kepala atau egois tetapi menjadi pribadi
yang mudah diajak bekerja sama tetap fleksibel bukannya mengeluh dan berdalih.
Yesus dengan kreatif menggambarkan
kasih yang menggerakkan perbuatan baik lewat perumpamaan tentang orang Samaria
yang baik hati di dalam Lukas 10:25-37.
Kelembutan, hati yang rela untuk menolong dan tindakan yang nyata membuat
pemulihan terjadi.
Tuhan memberkati.