Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Markus 12:30-31

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, May 29, 2018

MENGHADAPI KESUSAHAN / PERGUMULAN (MAZMUR 6:1-11)

Hidup dan pergumulan adalah ibarat saudara kembar yang tidak identik. Kalau kita hidup, pasti ada pergumulan. Kalau ada pergumulan, itu artinya kita hidup. Kalau kita tidak ada pergumulan, itu berarti kita tidak hidup. Ada orang punya satu pergumulan, sementara yang lain punya lebih dari satu pergumulan. Pergumulan itu ada realita yang mesti diterima. Pergumulan-pergumulan pasti akan kita alami di dalam hidup ini. Pergumulan itu harus kita hadapi dengan bergantung pada Tuhan, janganlah lari dari kesusahan.
Dari perikop ayat diatas; dari sejak muda, saat menjadi penggembala domba, Daud selalu menghadapi bahaya, ancaman, dan pergumulan. Bahaya dan ancaman dari binatang buas yang bisa saja menyerangnya setiap waktu saat menggembalakan ternak. Ada juga pergumulan mengenai keluarganya, pergumulan dengan Saul, dan lainnya. Dan, setelah Daud menjadi raja dan tinggal di istana, tidak serta merta pergumulan itu sirna. Justru semakin banyak pergumulan yang datang dan menyesakkan hati.

MAZMUR 6:1-6
Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Menurut lagu: Yang kedelapan. Mazmur Daud.
Ya TUHAN, janganlah menghukum aku dalam murka-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan amarah-Mu. Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar, dan jiwaku pun sangat terkejut; tetapi Engkau, TUHAN, berapa lama lagi? Kembalilah pula, TUHAN, luputkanlah jiwaku, selamatkanlah aku oleh karena kasih setia-Mu. Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?

Apa yang musti di ingat dalam menghadapi pergumulan serta langkah-langkah keputusan kita?

# Mazmur 6 ayat 7, “Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.”
JANGAN PERNAH PERGUMULAN MENGUASAI HIDUP KITA TAPI SADARLAH, KITALAH YANG HARUS MENGUASAI PERGUMULAN ITU.

# Mazmur 6 ayat 8-9, “Mataku mengidap karena sakit hati, rabun karena semua lawanku. Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan, sebab TUHAN telah mendengar tangisku.”
SADARI BILA KITA MEMILIKI KESALAHAN, BERTOBAT DAN BERUBAHLAH DULU DIRI KITA, MENGAKUI KESALAHAN PADA TUHAN.

# Mazmur 6 ayat 10, “TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.
SADARI ADA KUASA TUHAN; MINTA HIKMAT DARI TUHAN, MINTA KETENANGAN, MINTA KEKUATAN DAN JAWABAN KEPADANYA.

Tuhan Memberkati.
Share:

Sunday, April 22, 2018

MENJAGA KASIH MULA-MULA

"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah." (Wahyu 2:1-7)

Mengapa Yesus sampai mencela mereka? Apakah kasih mula-mula menjadi sangat penting bagi Yesus, bahkan melebihi segala pekerjaan/pelayanan yang telah jemaat lakukan dengan tidak mengenal lelah?

Kasih menjadi sangat penting bagi Tuhan Yesus karena ini berbicara mengenai diri Tuhan Yesus. Ketika seseorang dikatakan “meninggalkan kasih mula-mula”, itu bukan hanya sekedar perasaan emosional belaka, namun memiliki pengertian yang dalam bahwa orang tersebut telah menjauh dari Tuhan Yesus sendiri. 1 Yohanes 4:8 berkata, Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Aktifitas yang sangat tinggi dalam melakukan pekerjaan/pelayanan kepada Tuhan dan jemaat-Nya harus dilandaskan pada kasih kepada Kristus; bukan karena identitas suatu Gereja, bukan karena hal tersebut memberikan perasaan enak bagi kita, bukan juga untuk mencari pujian dan penghargaan dari orang lain. Motivasi utama kita dalam bekerja dan melayani adalah karena Tuhan Yesus mengasihi kita dan kita mengasihi Tuhan Yesus. Saat kita kehilangan fokus dan motivasi dasar ini maka lambat laun pasti kita akan menjauh dari Dia dan akhirnya berfokus pada diri sendiri.

Tuhan Yesuslah yang memperlengkapi jemaat dengan kekuatan dan karunia roh yang dibutuhkan untuk berkarya di atas muka bumi ini. Namun itu semua tidak ada artinya jika jemaat melakukannya tanpa didasari kasih kepada Tuhan. Pesan yang sama juga telah didengungkan oleh Rasul Paulus dalam 1 Korintus 13:1-4 bahwa tanpa kasih, maka segala pekerjaan/pelayanan yang kita klaim untuk Tuhan dan jemaat-Nya; serta semua karunia yang kita terima dari pada-Nya menjadi hal yang tidak ada gunanya. Tuhan Yesus mengingatkan kita, agar jangan sampai lupa bahwa alasan utama kita melayani-Nya yaitu karena Ia sudah terlebih dahulu mengasihi kita.

Kasih menjadi penting bagi Tuhan karena itu juga berbicara tentang bagaimana kita hidup dengan sesama anak-anak-Nya yang lain. Kehidupan anak-anak Tuhan haruslah di dasarkan kasih-Nya kepada kita. Kasih yang sama yang kita terima dari Tuhan, kini dipraktekkan kepada sesama orang percaya. Meninggalkan kasih mula-mula adalah hal yang buruk bagi setiap orang percaya oleh karena hubungan yang terjadi adalah hubungan semu, yang selalu mengharapkan pamrih. Ini adalah hal yang sangat tidak disukai oleh Tuhan. Rasul Yohanes dalam 1 Yohanes 4:19-21 berkata, Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.” Ayat ini berbicara dengan sangat gamblang; bahwa kita tidak dapat meng-klaim diri kita mengasihi Allah tetapi membenci saudara seiman dan demikian juga sebaliknya.

Bagaimana cara kita tetap pada KASIH MULA-MULA, bahkan terus bertambah dalam kasihnya kepada Tuhan dan sesama?

# BERTOBAT
Ujilah segala motivasi pekerjaan/pelayanan yang kita lakukan saat ini untuk siapa dan untuk apa. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat” Wahyu 2:5.

# HIDUP DALAM KEPENUHAN ROH KUDUS
Kita tidak bisa hidup tanpa Roh Kudus karena Dia yang mengaruniakan kemampuan kepada kita untuk melayani-Nya dan jemaat-Nya, Dia juga yang membuat roh kita menyala-nyala dan berbicara kepada kita dari waktu ke waktu.

# JANGAN SEPELEKAN KASIH KARUNIA TUHAN
Salah satu pengajaran Nikolaus adalah menggampangkan kasih karunia Tuhan yaitu dengan beranggapan apapun yang kita lakukan dalam hidup tidak akan berpengaruh kepada hubungan kita dengan Tuhan. Kasih karunia justru harus kita hargai dengan cara hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya.

# JADILAH PEMENANG
Tuhan Yesus sudah menyelamatkan kita dan menjadikan kita lebih dari pemenang. Jika kita menjalankan hidup kita dengan mengandalkan kekuatan sendiri, maka kita akan gagal menjadi pemenang.

# INGAT SELALU YANG TELAH TUHAN BERIKAN
Kita yang seharusnya binasa selama-lamanya, oleh karena kasih karunia dan pengampunan-Nya, sekarang kita akan dinantikan untuk hidup kekal bersama-Nya selama-lamanya.

Hiduplah senantiasa dengan tidak melupakan KASIH MULA-MULA KITA kepada Tuhan dan teruslah hidup di dalam-Nya sampai Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Amin.

Tuhan Memberkati.
Sumber: Warta Sepekan GBI PelNus
Share:

Friday, March 9, 2018

HIDUP DI DALAM KEHENDAK ALLAH

Hidup dalam kehendak Allah adalah menerima firman Tuhan dengan segenap hati dan kita memberi hati untuk menuruti firman-Nya. Firman Tuhan yang memenuhi hati menjadikan kita mengenal kehendak Allah Bapa, dan mendorong kita untuk melakukannya. Apa yang memenuhi hati kita, menentukan apa yang ingin kita lakukan. Hati yang terbuka menyambut firman-Nya akan diliputi oleh kehendak Allah. Kehendak Allah bagi kita ada di dalam firman-Nya.
        Hati yang dipersembahkan seutuhnya kepada Tuhan Yesus membuat kita dapat menyambut firman Tuhan dengan tulus. Membuat kita bersungguh-sungguh hidup dalam firman-Nya. Kesungguhan hati hidup dalam kehendak Allah berjalan sejajar dengan kerelaan mempersembahkan hidup kita seluruhnya bagi Tuhan. Selayaknyalah kita meresponi pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita dengan mempersembahkan hidup kita bagi-Nya. Karena Dia telah terlebih dahulu menyerahkan nyawanya bagi kita.
Tuhan telah mengaruniakan kepada kita hati yang baru sejak kita menjadi ciptaan baru didalam Kristus. Tetapi kitalah yang bertanggung jawab untuk menjaga hati kita bersih. Hati yang bersih sesungguhnya adalah “tanah yang subur” bagi benih firman Tuhan yang ditabur. Tuhan mencari hati yang bersih. Dia Allah yang kudus. Hati yang tulus, murni dan lembut adalah berharga di mata Tuhan. Jangan biarkan ada lalang yang ditaburkan musuh mengotori hati dan pikiran. Batu dan kerikil yang pernah terselip haruslah dibongkar dan dibuang dari hati. Maka firman Tuhan akan mudah untuk menembus hati. Ketika hati kita bersih dan terbuka menerima firman-Nya, maka firman itu bisa mengakar kuat di hati kita.

MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN
        Kita harus merenungkan dan memperkatakan firman Tuhan, supaya bisa mengakar dalam di hati. Kita harus berlatih untuk konsisten merenungkan firman Tuhan. Mengapa harus berlatih dan konsisten?
1.   Karena firman Tuhan yang kita renungkan itu akan menghadirkan hikmat, akal budi dan kebijaksanaan yang berasal dari Tuhan. Pengertian yang kita dapat dari merenungkan, akan menjadi makna yang khusus dan mendalam, inilah yang membuat firman itu mengakar di hati.
2.     Karena ketekunan dalam merenungkan firman Tuhan akan membuat kita terarah untuk fokus kepada Tuhan. Tuhan menghendaki agar hidup kita selalu sesuai dengan apa yang tertulis dalam firman-Nya. Firman yang kita perkatakan dan renungkan menjadikan kita dapat bertindak tepat sesuai dengan isi firman.
3.   Karena firman yang kita renungkan membangkitkan iman dan mengokohkan pengharapan. Tekanan dan goncangan kehidupan yang terjadi menjadi lebih mudah kita tanggulangi.
4.       Karena firman yang kita renungkan dan perkatakan akan menjadikan roh kita responsif kepada Roh Kudus. Pewahyuan yang segar dari Roh Kudus mengalir ke dalam hati yang suka untuk merenungkan firman.
Buahnya adalah kita hidup dalam kehendak Allah Bapa. Mencintai firman adalah ekspresi dari mencintai Tuhan Yesus sendiri. Dia adalah Firman Yang Hidup.


PERTOLONGAN DARI ROH KUDUS
        Roh Kuduslah yang mengaruniakan hikmat dan pengertian untuk mengenal kehendak Allah dengan benar. Seberapa kita bergaul dan mengandalkan Roh Kudus dengan dalam, maka pengenalan akan Allah dan kehendak-Nya pun akan bertambah semakin mendalam. Penyembahan dalam roh dan kebenaran yang setia kita lakukan adalah bagian penting untuk bergaul dengan Roh Kudus. Dan waktu yang kita persembahkan untuk mencari hadirat Tuhan dan juga sikap yang mau dengar-dengaran akan suara-Nya adalah unsur penting yang akan menjadikan roh kita semakin lentur terhadap Roh Kudus.
        Firman di hati, dan mengerti kehendak Allah akan menjadikan kita dapat membangun hidup yang berkenan kepada Allah. Apa yang kita lakukan menghasilkan buah yang baik bagi-Nya. Kita akan merasa layak dihadapan-Nya. Kita memiliki pengharapan pasti dan keyakinan untuk menerima apa yang telah Dia sediakan bagi orang-orang pilihan-Nya.

BERKOMITMEN ATAS TUJUAN ALLAH
        Setelah di dalam Kristus, kita adalah orang yang telah diperdamaikan dengan Allah. Kita ditetapkan Tuhan untuk tujuan dan target Ilahi. Kita dipanggil untuk menjadi kudus, tak bercela, tak bercacat sebagai milik Kristus. Kita dipanggil untuk berkomitmen terhadap tujuan Tuhan. Untuk itu kita harus hidup dalam kehendak Allah setiap hari. Maka apa yang Dia rancangkan, dan yang disediakan bagi kita itulah yang terwujud dalam hidup kita.
        Paulus adalah contoh orang yang berkomitmen hidup dalam kehendak Allah. Sejak berjumpa dengan Tuhan Yesus, dia mempersembahkan sepenuh hidupnya menjadi milik Tuhan Yesus. Tidak lagi hidup bagi dirinya sendiri. Hidupnya adalah Kristus. Hidupnya adalah untuk mengembangkan orang yang dilayaninya agar meningkat kepada kehidupan yang berkembang dan maksimal bagi Tuhan.

Aku telah mati tersalib bersama Kristus, hidupku bukan aku lagi, melainkan Kristus. Mati itu keuntungan, hidup itu adalah mengerjakan kehendak Bapa. Hidupku adalah untuk menghasilkan buah bagi Tuhan.” (Galatia 2:20, Filipi 1:21-22).

Tuhan Yesus Memberkati.
Sorce:Warta GBI MP
Share:

Thursday, February 15, 2018

KRITERIA NABI YOSUA

Tiga (3) Kriteria Yosua sehingga dipercayai Tuhan:

# HIDUP TAAT
Keluaran 17:10, “…Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek…..
            Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia; kata taat diartikan sebagai: senantiasa tunduk atau patuh. Taat tanpa bertanya dan mempertanyakan segala sesuatunya, Yosua mengambil keputusan untuk taat melakukan apa yang diperintahkan Musa.
Dalam Yakobus 4:7, “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Kata tunduk kepada Allah memberikan makna tentang ketaatan yang sepenuh hati. Hidup dalam ketaatan terhadap Firman Tuhan menjadi hal yang mutlak.

# TIDAK MELAKUKAN DOSA
            Dalam Keluaran 32:17-18, “Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan.” Tetapi jawab Musa: “Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan -- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar.” Yang akhirnya diketahui itu suara orang-orang Israel yang sedang menyembah Patung Lembu Emas  yang mereka buat sebagai pemujaan. Dalam peristiwa ini, Tuhan memerintahkan Musa untuk naik ke Gunung Sinai selama 40 hari untuk menerima kedua Loh Batu yang berisi 10 Perintah Allah, dan Yosua sebagai abdinya dengan setia mengiring, menunggui Musa di bukit sampai Musa turun dari Gunung Sinai. Jelaslah disini bahwa Yosua tidak terlibat dengan dosa yang sedang dilakukan oleh orang-orang Israel dalam penyembahan berhala.
Hidup dalam kekudusan, kesucian dan kesalehan menjadi unsur yang penting. Dosa menjalar dengan sangat cepat dan mempengaruhi berbagai kalangan, usia, strata pendidikan dan sosial masyarakat; baik di perkotaan maupun di daerah-daerah. Jenis, kualitas dosa dan kejahatan makin meningkat dari pembunuhan, mutilasi, pemerkosaan, korupsi, narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak, pelecehan seksual dan tindak kejahatan dalam berbagai pekerjaan dan usaha. Yosua menjadi pribadi yang tidak melibatkan diri dengan dosa.
            Dalam Lukas 4:13 dikatakan, Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik Ayat ini mengingatkan kepada kita untuk senantiasa berjaga-jaga dan melawan setiap godaan, tipu daya iblis dalam kehidupan kita. Dalam 1 Petrus 5:8, dinyatakan, Sadarlah dan berjaga-jagalah….. Kata sadar (bahasa Yunani: nepho) artinya “berpikiran sehat” dalam melawan setiap godaan iblis. Sebab itu kita harus penuh dengan Firman Tuhan; renungkan Firman Tuhan, perkatakan Firman Tuhan dan hidupilah Firman Tuhan, agar perjalanan kita berhasil dan beruntung.

# KESUKAANNYA HADIRAT TUHAN
            Daud membiasakan dirinya 7 kali sehari memuji dan menyembah Tuhan, Daniel sudah terbiasa dengan 3 kali sehari berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, Yesaya bangun setiap pagi untuk menjumpai Tuhannya. Dalam Keluaran 33:7 dan 11 dikatakan: Sesudah itu Musa mengambil kemah dan membentangkannya di luar perkemahan, jauh dari perkemahan, dan menamainya Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari TUHAN, keluarlah ia pergi ke Kemah Pertemuan yang di luar perkemahan. Musa diperintahkan Tuhan membuat Kemah Pertemuan yang disebut juga Tabernakel Musa yang terdiri dari tiga bagian; Halaman, Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus. Di dalam Ruang Maha Kudus terdapat Tabut Perjanjian tempat kehadiran Allah, dimana siang hari ada Tiang Awan dan di malam hari ada Tiang Api sebagai kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya.
            Ayat 11, “Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.” Yosua memiliki kesukaan tinggal dalam Kemah Pertemuan, yaitu Kemah tempat Kehadiran Tuhan. Ditengah-tengah kesibukannya, ia tetap melakukan hal itu sebagai prioritas dalam hidupnya. Keintiman membuat pengurapan terus mengalir kedalam bejana hidup kita, karena itu jangan sampai kita kehilangan kehausan dan kerinduan akan hadirat Tuhan. Semakin banyak duduk diam di bawah kaki Tuhan akan meningkatkan kepekaan dalam roh kita. Ketika dalam hadirat Allah; naikkanlah doa seperti Musa: Tuhan kami tidak akan bergerak kalau Engkau tidak berjalan di depanku…..

Sumber: Warta GBI MP.
Share:

Monday, January 22, 2018

UNITY DALAM KELUARGA

Kisah Para Rasul 1:14: “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.”

Unity di dalam Tuhan, merupakan kunci mengalami kemuliaan Tuhan. Unity dalam suatu komunitas yang besar, harus dimulai dari komunitas yang kecil yaitu keluarga, karena keluarga adalah unit yang terkecil dari masyarakat dan inti keluarga ialah suami istri. Betapa pentingnya unity dimulai dari suami istri, kemudian unity antara orangtua dengan anak. Saat laki-laki dan perempuan, suami istri unity akan terjadi terobosan yang dahsyat.

MENGAPA SERINGKALI SULIT UNITY?
(1). KURANG UCAP SYUKUR
            Firman Tuhan menyatakan: “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kitaEfesus 5:20. Mengucap syukur adalah perintah Tuhan. Tetapi mengapa sering terjadi dalam keluarga sulit untuk mengucap syukur? Karena suami fokus kepada kekurangan istri. Juga istri fokus kepada kelemahan sang suami, bukan kepada kekuatan dan kebaikannya. Orangtua juga banyak mengeluh tentang anak-anak yang telah Tuhan anugerahkan. Karena mereka lebih melihat akan kekurangan-kekurangan yang ada di dalam diri anak mereka.
            Suami sebagai imam, harus bersyukur untuk istri, karena dibalik keberhasilan seorang suami, sedikitnya ada 2 wanita yang sangat berperan yakni ibu yang melahirkan, dan istri sebagai penolong, pendamping dan penghibur bagi suami dan anak-anaknya.
            Istri juga mulai bersyukur untuk suami yang Tuhan berikan. Renungkanlah akan hal-hal kebaikan pasangan Anda, maka ucapan syukur akan lebih gampang mengalir dari kehidupan Anda.
            Setiap pasangan, bersyukurlah untuk setiap anak yang Tuhan titipkan dalam keluarga. Tiap anak memiliki karakter dan potensi yang berbeda. Karena itu setiap orangtua harus mendoakan dan mengusahakan semaksimal mungkin, agar setiap anak menggenapi rencana Allah dalam hidupnya. Maka itulah pengucapan syukur yang indah dalam kehidupan orangtua. Setiap orangtua disebut berhasil apabila mereka dapat membawa setiap anak untuk dapat menggenapi rencana Allah dalam tiap kehidupan putra-putri mereka.

(2). KESOMBONGAN
            Firman Tuhan menyatakan: “…rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan KristusEfesus 5:21. Kesombongan, cenderung untuk meremehkan orang lain, merasa dirinya lebih dari pada pribadi lain. Orang yang rendah hati, gampang terlihat melalui sikap yang gampang mengampuni dan tidak mau menyimpan kekecewaan dan kepahitan, di saat terjadi konflik ataupun perbedaan pendapat. Sebaliknya orang yang sombong, sulit mengampuni, bahkan rela menyimpan kepahitan dalam hatinya.
            Firman Tuhan menyatakan: “…barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikanLukas 14:11. Pernikahan yang saling menuntut, membuat hubungan suami istri semakin jauh. Pernikahan yang didasari sikap melayani dan membahagiakan pasangannya, akan meningkatkan keintiman dan kemesraan. Janganlah menuntut pasangannya untuk terlebih dahulu memulai, tetapi awalilah dari dirimu sendiri.

HADIAH TUHAN DARI UNITY
(1). PERMOHONAN DOA DIKABULKAN
…Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorgaMatius 18:19. Ketika keluarga sepakat dalam Tuhan, juga unity bersama anak-anak mereka, permohonan doa mereka dikabulkan oleh Bapa di sorga. Kebiasaan dalam unity keluarga juga membuat lebih gampang untuk unity dalam gereja. Karena gereja terdiri dari keluarga-keluarga.
Bila ada doa yang belum dikabulkan oleh Tuhan, coba selidiki hati kita, apakah sudah sepakat sebagai suami istri? Sepakat dengan rekan kerja/bisnis? Sepakat dengan teman kuliah? Dan lain-lain.

(2). HADIRNYA TUHAN
            “…di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah merekaMatius 18:20. Kehadiran Tuhan membuat suasana rumah menjadi ceria dan bahagia. Suasana surga ada di tengah-tengah keluarga. Keindahan dan kebahagiaan keluarga tidak ditentukan oleh fasilitas ataupun materi. Namun kehadiran Tuhan walaupun ditengah fasilitas yang sederhana, menjadikan suasana yang indah, bahkan semua anggota keluarga diberikan Tuhan karunia untuk dapat menikmatinya. Kehadiran Tuhan membuat segala sesuatu menjadi berubah.


Tuhan Yesus Memberkati.
Sumber: GBI MP.
Share:

Definition List

Unordered List

Support