BAGAIMANA
BERTUMBUH DALAM KASIH KARUNIA?
Pengenalan
akan Tuhan menentukan besar kasih karunia yang kita peroleh, dalam 2 Petrus 1:2 dikatakan “Kasih
karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan
Yesus, Tuhan kita.” Semakin dalam kita mengenal Tuhan, semakin besar
kasih karunia yang kita peroleh. Yohanes
1:16-17 berkata, “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah
menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh
Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.”
MENGAPA
KITA PERLU KASIH KARUNIA?
v Oleh kasih
karunia kita dibenarkan dan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus
Yesus. Roma 3:23-24, “Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh
kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus
Yesus.”
Karena Kasih
karunia, oleh iman kita beroleh keselamatan. Efesus 2:8-9, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan
oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil
pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
v Karena kasih
karunia, ada jalan keluar dari permasalahan, apa yang tidak mungkin menjadi
mungkin.
v Karena kasih
karunia, Tuhan berkenan berjalan bersama dengan kita, juga kita memperoleh
segala berkat-berkat.
Kasih
karunia memiliki dua sisi, yaitu sisi berkat dan sisi penderitaan. Seperti mata
uang yang mempunyai dua sisi dan jika hanya memiliki satu sisi, mata uang
tersebut tidak memiliki nilai; demikian juga kasih karunia, jika hanya memiliki
sisi berkat atau penderitaan saja, belum lengkap dan utuh. Kebanyakan orang ke
gereja hanya untuk mencari berkat saja dan penderitaan selalu di-identikkan
dengan dosa. Tapi 2 Timotius 3:12
berkata, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus
akan menderita aniaya.” Jadi kalau menolak penderitaan, kita hanya
menjadi orang Kristen yang rata-rata saja. Orang yang rata-rata tidak bisa
menjadi inspirasi. Dunia akan mengikuti orang yang memiliki prestasi yang luar
biasa. Orang-orang yang ‘outstanding’ yang akan membawa pengaruh dan inspirasi.
Yakobus 1:2-4 menjelaskan bahwa
pencobaan dan ujian terhadap iman menghasilkan ketekunan, dan ketekunan akan
menghasilkan buah yang matang supaya menjadi sempurna, utuh dan tak kekurangan
suatu apapun.
Jadi
kita dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga
menderita untuk Dia. Kita dipanggil bukan saja untuk diselamatkan, tapi juga
untuk menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Tuhan setiap hari. Jika kita
menderita karena jujur, saleh, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, maka
penderitaan kita itu adalah pintu gerbang untuk masuk ke dalam kemuliaan Tuhan.
Mari
belajar dari Ayub. Sebelum kehilangan segala sesuatu, Ayub mengenal Tuhan hanya
dari perkataan orang. Tetapi, setelah melalui pencobaan, Ayub mengalami perjumpaan
dengan Tuhan. Melalui penderitaan, Ayub mengenal Tuhan secara pribadi. Ayub 42:5, “Hanya dari kata orang saja aku
mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”
Setelah Ayub lulus dari ujian, Tuhan memberkatinya dua kali lipat, Ayub 42:10, “Lalu TUHAN memulihkan keadaan
Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan
kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.”
Marilah
kita bersyukur dan menganggap itu sebagai suatu kebahagiaan apabila diizinkan
untuk mengalami ujian dan penderitaan karena setelah iman kita dimurnikan, kita
akan menjadi dewasa, sempurna, memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan
pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya (1 Petrus 1:7).
“Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi
nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api --
sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari
Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”
Tuhan
Memberkati.
Sumber: Warta GBI Pelita
Nusantara.