Kisah Para Rasul
1:14:
“Mereka
semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan
serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.”
Unity
di dalam Tuhan, merupakan kunci mengalami kemuliaan Tuhan. Unity dalam suatu
komunitas yang besar, harus dimulai dari komunitas yang kecil yaitu keluarga, karena keluarga adalah unit yang terkecil dari masyarakat dan inti keluarga
ialah suami istri. Betapa pentingnya unity dimulai dari suami istri, kemudian
unity antara orangtua dengan anak. Saat laki-laki dan perempuan, suami istri
unity akan terjadi terobosan yang dahsyat.
MENGAPA
SERINGKALI SULIT UNITY?
(1). KURANG UCAP
SYUKUR
Firman Tuhan menyatakan: “Ucaplah
syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus
kepada Allah dan Bapa kita” Efesus
5:20. Mengucap syukur adalah perintah Tuhan. Tetapi mengapa sering terjadi
dalam keluarga sulit untuk mengucap syukur? Karena suami fokus kepada kekurangan
istri. Juga istri fokus kepada kelemahan sang suami, bukan kepada kekuatan dan
kebaikannya. Orangtua juga banyak mengeluh tentang anak-anak yang telah Tuhan
anugerahkan. Karena mereka lebih melihat akan kekurangan-kekurangan yang ada di
dalam diri anak mereka.
Suami sebagai imam, harus bersyukur
untuk istri, karena dibalik keberhasilan seorang suami, sedikitnya ada 2 wanita
yang sangat berperan yakni ibu yang melahirkan, dan istri sebagai penolong,
pendamping dan penghibur bagi suami dan anak-anaknya.
Istri juga mulai bersyukur untuk
suami yang Tuhan berikan. Renungkanlah akan hal-hal kebaikan pasangan Anda,
maka ucapan syukur akan lebih gampang mengalir dari kehidupan Anda.
Setiap pasangan, bersyukurlah untuk
setiap anak yang Tuhan titipkan dalam keluarga. Tiap anak memiliki karakter dan
potensi yang berbeda. Karena itu setiap orangtua harus mendoakan dan
mengusahakan semaksimal mungkin, agar setiap anak menggenapi rencana Allah
dalam hidupnya. Maka itulah pengucapan syukur yang indah dalam kehidupan
orangtua. Setiap orangtua disebut berhasil apabila mereka dapat membawa setiap
anak untuk dapat menggenapi rencana Allah dalam tiap kehidupan putra-putri
mereka.
(2). KESOMBONGAN
Firman Tuhan menyatakan: “…rendahkanlah
dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus” Efesus 5:21. Kesombongan, cenderung
untuk meremehkan orang lain, merasa dirinya lebih dari pada pribadi lain. Orang
yang rendah hati, gampang terlihat melalui sikap yang gampang mengampuni dan
tidak mau menyimpan kekecewaan dan kepahitan, di saat terjadi konflik ataupun
perbedaan pendapat. Sebaliknya orang yang sombong, sulit mengampuni, bahkan
rela menyimpan kepahitan dalam hatinya.
Firman Tuhan menyatakan: “…barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan
ditinggikan” Lukas 14:11. Pernikahan
yang saling menuntut, membuat hubungan suami istri semakin jauh. Pernikahan
yang didasari sikap melayani dan membahagiakan pasangannya, akan meningkatkan
keintiman dan kemesraan. Janganlah menuntut pasangannya untuk terlebih dahulu
memulai, tetapi awalilah dari dirimu sendiri.
HADIAH
TUHAN DARI UNITY
(1). PERMOHONAN
DOA DIKABULKAN
“…Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari
padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan
dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga” Matius 18:19. Ketika keluarga sepakat dalam Tuhan, juga unity bersama
anak-anak mereka, permohonan doa mereka dikabulkan oleh Bapa di sorga.
Kebiasaan dalam unity keluarga juga membuat lebih gampang untuk unity dalam
gereja. Karena gereja terdiri dari keluarga-keluarga.
Bila ada doa yang belum dikabulkan oleh
Tuhan, coba selidiki hati kita, apakah sudah sepakat sebagai suami istri? Sepakat
dengan rekan kerja/bisnis? Sepakat dengan teman kuliah? Dan lain-lain.
(2). HADIRNYA
TUHAN
“…di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” Matius 18:20. Kehadiran Tuhan membuat
suasana rumah menjadi ceria dan bahagia. Suasana surga ada di tengah-tengah
keluarga. Keindahan dan kebahagiaan keluarga tidak ditentukan oleh fasilitas
ataupun materi. Namun kehadiran Tuhan walaupun ditengah fasilitas yang
sederhana, menjadikan suasana yang indah, bahkan semua anggota keluarga
diberikan Tuhan karunia untuk dapat menikmatinya. Kehadiran Tuhan membuat
segala sesuatu menjadi berubah.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Sumber: GBI MP.
0 comments:
Post a Comment