Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Markus 12:30-31

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, July 2, 2016

Ingat perumpamaan seorang penabur yang menaburkan benih?
Lukas 8:4-8, 11-15

#Yang pertama adalah benih jatuh di tepi jalan, apa yang terjadi? Burung-burung datang dan memakan benih itu hingga habis. 
Benih berbicara tentang Firman Allah atau “firman tentang Kerajaan Allah.” Artinya, ada orang yang mendengarkan Firman Allah tetapi tidak mengerti, lalu datanglah Iblis mengambil itu sehingga tidak terjadi apa-apa dalam hidupnya. Orang itu mungkin tadinya datang ke gereja, sekali tidak mengerti, kedua kali tidak mengerti akhirnya dia menjadi bosan lalu tidak datang ke gereja lagi.

#Yang kedua adalah benih jatuh di tanah yang berbatu-batu. Benih itu sempat tumbuh tetapi sayang tidak tumbuh dengan sempurna. Akarnya pendek karena tanahnya berbatu-batu. 
Ini adalah tentang orang yang mendengarkan Firman Allah, dan mereka menerima dengan sukacita. Tetapi begitu mengalami tantangan imannya, dia langsung murtad, bahkan dengan segera. Tadinya mungkin yang paling keras berkata, “Haleluya!”, paling tinggi angkat tangannya, tetapi begitu ada aniaya, dia langsung murtad dan sudah tidak ke gereja lagi!
Kejatuhan mereka bukan disebabkan oleh karena penindasan itu terlampau berat untuk mereka tanggung, sebaliknya, mereka jatuh karena tidak mau melakukan bahkan perlawanan terkecil pun terhadap si Iblis sehingga menjadi makanan empuk baginya.

Yakobus 4:7-8a, berkata “…tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.”

#Yang ketiga adalah benih jatuh di tanah yang banyak semak-durinya. Benih itu tumbuh dan akarnya pun cukup dalam, tetapi sayang tumbuhnya tidak sempurna, karena dihimpat oleh semak-duri tersebut. 
Ini adalah tentang orang Kristen yang mendengar Firman Allah, menyimpannya di dalam hati mereka namun bersama-sama dengan hal-hal lain, seperti “kekuatiran dunia ini, tipu-daya kekayaan, daya tarik dunia, kenikmatan hidup dan keinginan akan hal-hal lain”. Sehingga akhirnya menjadi duri bagi pertumbuhan Firman, menghimpitnya dan membuatnya tidak berbuah. Apa kata Tuhan Yesus kalau kita tidak berbuah? Akan DIPOTONG!

Tuhan Yesus berkata, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.” Betapa ngerinya hal ini! Orang yang seperti itu ada di gereja, dia berdoa, dia memberikan perpuluhan, persembahan, dan sebagainya tetapi hidup kerohaniannya terhimpit oleh tipu daya kekayaan, daya tarik dunia, dan kenikmatan hidup. Akibatnya tidak berbuah. Jadi dari perumpamaan benih yang pertama dan kedua, orangnya memang sudah tidak ada di gereja, tetapi yang ketiga ini orangnya ada di gereja!

Menjadi seorang kristiani yang tidak berbuah lebih merupakan sebuah ironi, sesuatu yang seharusnya tidak ada. Yesus sendiri berkata bahwa berbuah adalah bukti seseorang itu adalah murid Kristus. Mereka yang tidak berbuah, mereka yang mengejar keinginan duniawi sehingga tidak berbuah bukanlah murid Kristus. Jadi, apa yang harus kita lakukan? Bertobat dan kembalilah kepada pokok anggur! Kita harus menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan, mengabaikan keinginan kita akan kekayaan dan kesenangan duniawi, memikul salib, dan mengikuti Tuan kita.

#Yang keempat, pada waktu ditabur benih jatuh di tanah yang subur sehingga berbuah 30, 60 dan 100x lipat. Orang seperti ini pasti ada di gereja. Jadi di gereja itu hanya tinggal 2 kategori orang, yaitu yang berbuah dan yang tidak berbuah.
yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” Lukas 8:15
Kunci untuk Dapat Berbuah - Ketahanan Menghadapi Penderitaan.
Di sini Tuhan Yesus mengatakan hal yang persis sama. Ia berkata bahwa ketika benih mulai tumbuh, maka akan terjadi tiga hal. Yang pertama tercatat dalam Matius 13:21, yaitu 'penindasan'. Yang kedua adalah 'penganiayaan'. Dan yang ketiga terlihat di dalam Lukas 8:13, yaitu 'pencobaan'.

"Ketekunan", kata ini mengandung makna 'ketahanan atau daya tahan'. Kata ini menunjukkan bahwa kita tidak duduk diam sambil menunggu sesuatu terjadi. Kata ini menunjukkan suatu daya tahan di dalam menjalani penderitaan. Penderitaan bagi orang Kristen tidak mungkin dapat dihindari. Sama seperti sinar matahari; matahari bersinar tidak hanya kepada orang non-Kristen akan tetapi juga bersinar atas orang Kristen. Ia bersinar atas semua orang. Ia akan membinasakan yang satu, tetapi juga membantu pertumbuhan yang lain. Alasan mengapa satu tanaman layu terkena sinar matahari bukan semata-mata karena terik matahari itu saja. Matahari tidak memusatkan sinarnya kepada satu titik saja; ia bersinar ke segala arah. Jika ia bersinar atas tanaman yang kemudian layu, ia juga bersinar atas tanaman yang semakin subur. Jadi sia-sia jika seseorang yang gagal lalu mengeluh, "Saya menderita lebih dari yang lain." Anda tidak menderita lebih dari yang lain. Saya jamin bahwa penderitaan anda tidak ada sepersepuluh dari penderitaan Paulus bagi Kristus. 

Perhatikanlah orang Kristen yang lemah. Ia menggerutu setiap kali ada masalah. Selalu bertanya, "Mengapa Allah berbuat ini kepada saya?" Ia melakukan hal itu kepada anda karena anda memang membutuhkan sinar matahari. Tidak ada tanaman yang bertumbuh tanpa sinar matahari. Anda harus dapat bertahan. Benih yang jatuh ke tanah keras juga mendapat sinar matahari. Tentu saja ia tidak perlu kuatir karena ia tidak akan berlama-lama di sana. Matahari bersinar ke segala arah. Jadi dengan cara yang sama, di dalam hidup ini, tidak ada jalan untuk menghindari penderitaan dan aniaya. Anda dapat melarikan diri dengan mengandalkan dunia ini, namun itu hanya membuat anda masuk ke dalam masalah yang lain, sebagaimana yang sudah kita ketahui.
Ini bukan berarti kita tidak boleh mengurusi soal-soal penghidupan, tetapi jangan sampai terhimpit oleh tipu-daya kekayaan, daya tarik dunia dan kenikmatan hidup.

Yesus berkata “perhatikanlah cara kamu mendengar” (Lukas 8:18).


Tuhan Yesus Memberkati.
Share:

Definition List

Unordered List

Support