Ingat perumpamaan seorang penabur yang menaburkan benih?
Lukas 8:4-8, 11-15
#Yang pertama adalah benih jatuh di tepi jalan, apa yang terjadi? Burung-burung
datang dan memakan benih itu hingga habis.
Benih berbicara tentang Firman Allah
atau “firman tentang Kerajaan Allah.” Artinya, ada orang yang mendengarkan
Firman Allah tetapi tidak mengerti, lalu datanglah Iblis mengambil itu sehingga
tidak terjadi apa-apa dalam hidupnya. Orang itu mungkin tadinya datang ke
gereja, sekali tidak mengerti, kedua kali tidak mengerti akhirnya dia menjadi
bosan lalu tidak datang ke gereja lagi.
#Yang kedua adalah benih jatuh di tanah yang berbatu-batu. Benih
itu sempat tumbuh tetapi sayang tidak tumbuh dengan sempurna. Akarnya pendek
karena tanahnya berbatu-batu.
Ini adalah tentang orang yang mendengarkan Firman
Allah, dan mereka menerima dengan sukacita. Tetapi begitu mengalami tantangan
imannya, dia langsung murtad, bahkan dengan segera. Tadinya mungkin yang paling
keras berkata, “Haleluya!”, paling tinggi angkat tangannya, tetapi begitu ada
aniaya, dia langsung murtad dan sudah tidak ke gereja lagi!
Kejatuhan mereka bukan disebabkan oleh karena penindasan itu
terlampau berat untuk mereka tanggung, sebaliknya,
mereka jatuh karena tidak mau melakukan bahkan perlawanan terkecil pun terhadap
si Iblis sehingga menjadi makanan empuk baginya.
Yakobus 4:7-8a, berkata “…tunduklah kepada Allah,
dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah,
dan Ia akan mendekat kepadamu.”
#Yang ketiga adalah benih jatuh di tanah yang banyak
semak-durinya. Benih itu tumbuh dan akarnya pun cukup dalam, tetapi sayang
tumbuhnya tidak sempurna, karena dihimpat oleh semak-duri tersebut.
Ini adalah
tentang orang Kristen yang mendengar Firman Allah, menyimpannya di dalam hati
mereka namun bersama-sama dengan hal-hal lain, seperti “kekuatiran dunia ini,
tipu-daya kekayaan, daya tarik dunia, kenikmatan hidup dan keinginan akan
hal-hal lain”. Sehingga akhirnya menjadi duri bagi pertumbuhan Firman, menghimpitnya
dan membuatnya tidak berbuah. Apa kata Tuhan Yesus kalau kita tidak berbuah? Akan
DIPOTONG!
Tuhan Yesus berkata, “Akulah pokok anggur yang benar dan
Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,
dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih
banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak
dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke
luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan
dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.” Betapa ngerinya hal ini! Orang
yang seperti itu ada di gereja, dia berdoa, dia memberikan perpuluhan,
persembahan, dan sebagainya tetapi hidup kerohaniannya terhimpit oleh tipu daya
kekayaan, daya tarik dunia, dan kenikmatan hidup. Akibatnya tidak berbuah. Jadi
dari perumpamaan benih yang pertama dan kedua, orangnya memang sudah tidak ada
di gereja, tetapi yang ketiga ini orangnya ada di gereja!
Menjadi seorang kristiani yang tidak berbuah lebih merupakan sebuah
ironi, sesuatu yang seharusnya tidak ada. Yesus sendiri berkata bahwa berbuah
adalah bukti seseorang itu adalah murid Kristus. Mereka yang tidak berbuah,
mereka yang mengejar keinginan duniawi sehingga tidak berbuah bukanlah murid
Kristus. Jadi, apa yang harus kita lakukan? Bertobat dan kembalilah kepada
pokok anggur! Kita harus menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan,
mengabaikan keinginan kita akan kekayaan dan kesenangan duniawi, memikul salib,
dan mengikuti Tuan kita.
#Yang keempat, pada waktu ditabur benih jatuh di tanah yang subur
sehingga berbuah 30, 60 dan 100x lipat. Orang seperti
ini pasti ada di gereja. Jadi di gereja itu hanya tinggal 2 kategori orang,
yaitu yang berbuah dan yang tidak berbuah.
“yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah
mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah
dalam ketekunan.” Lukas 8:15
Kunci untuk Dapat Berbuah - Ketahanan Menghadapi Penderitaan.
Di sini Tuhan Yesus mengatakan hal yang persis sama. Ia berkata
bahwa ketika benih mulai tumbuh, maka akan terjadi tiga hal. Yang pertama
tercatat dalam Matius 13:21, yaitu 'penindasan'. Yang kedua
adalah 'penganiayaan'. Dan yang ketiga terlihat di dalam Lukas 8:13,
yaitu 'pencobaan'.
"Ketekunan", kata ini mengandung makna 'ketahanan
atau daya tahan'. Kata ini menunjukkan bahwa kita tidak duduk diam sambil
menunggu sesuatu terjadi. Kata ini menunjukkan suatu daya tahan di dalam
menjalani penderitaan. Penderitaan bagi orang Kristen tidak mungkin dapat
dihindari. Sama seperti sinar matahari; matahari bersinar tidak hanya kepada
orang non-Kristen akan tetapi juga bersinar atas orang Kristen. Ia bersinar
atas semua orang. Ia akan membinasakan yang satu, tetapi juga membantu
pertumbuhan yang lain. Alasan mengapa satu tanaman layu terkena sinar matahari
bukan semata-mata karena terik matahari itu saja. Matahari tidak memusatkan
sinarnya kepada satu titik saja; ia bersinar ke segala arah. Jika ia bersinar
atas tanaman yang kemudian layu, ia juga bersinar atas tanaman yang semakin
subur. Jadi sia-sia jika seseorang yang gagal lalu mengeluh, "Saya
menderita lebih dari yang lain." Anda tidak menderita lebih dari yang lain.
Saya jamin bahwa penderitaan anda tidak ada sepersepuluh dari penderitaan
Paulus bagi Kristus.
Perhatikanlah orang Kristen yang lemah. Ia menggerutu
setiap kali ada masalah. Selalu bertanya, "Mengapa Allah berbuat ini
kepada saya?" Ia melakukan hal itu kepada anda karena anda memang
membutuhkan sinar matahari. Tidak ada tanaman yang bertumbuh tanpa sinar
matahari. Anda harus dapat bertahan. Benih yang jatuh ke tanah keras juga
mendapat sinar matahari. Tentu saja ia tidak perlu kuatir karena ia tidak akan
berlama-lama di sana. Matahari bersinar ke segala arah. Jadi dengan cara yang
sama, di dalam hidup ini, tidak ada jalan untuk menghindari penderitaan dan
aniaya. Anda dapat melarikan diri dengan mengandalkan dunia ini, namun itu
hanya membuat anda masuk ke dalam masalah yang lain, sebagaimana yang sudah
kita ketahui.
Ini bukan berarti kita tidak boleh mengurusi soal-soal penghidupan,
tetapi jangan sampai terhimpit oleh tipu-daya kekayaan, daya tarik dunia dan
kenikmatan hidup.
Yesus berkata “perhatikanlah cara kamu mendengar” (Lukas
8:18).
Tuhan Yesus Memberkati.