Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Markus 12:30-31

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, October 12, 2014

INJIL YOHANES


Penulisnya adalah Yohanes anak Zebedeus, ia itu seorang nelayan Galilea.
Bersama dengan saudaranya, Yakobus dan Petrus, ia termasuk murid Yesus yang paling akrab.
Mereka bertiga adalah saksi pembangkitan anak puteri Yairus (Markus 5:37-43),
saksi tentang dimuliakannya Yesus di gunung (Markus 9:2-9), dan
saksi doa Yesus di Getsemani (Markus 14:33).

Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus Kristus, Anak Allah,
tidak ada Injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian
sekaligus keilahianNya dengan tegas dan jelas selain Injil ini.
Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M.

Inilah perjalanan hidup Yesus Kristus yang diceritakan menurut kitab Injil Yohanes.
Film diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Tuhan Yesus Memberkati.


Share:

Saturday, May 24, 2014

PERKATAKAN YANG BAIK

Tuhan menginginkan setiap kali kita berkata-kata, berbicara, agar kata-kata tersebut menjadi berkat, berguna, menyenangkan, serta membangun komunikasi yang benar. Perkataan yang baik berasal dari kata Agathos yang memiliki arti yang dalam perkataan yang berguna, perkataan yang menyenangkan, perkataan yang berharga, yang mendatangkan benefit (keuntungan).

Perkataan-perkataan yang kita ucapkan adalah seperti benih yang ditaburkan, kalau kita taburkan adalah benih-benih Agathos maka kita akan menuai keberhasilan. Jika benih-benih yang kita tabur membawa efek kerusakan maka kita akan gagal. Dengan perkataan yang keluar dari lidah kita maka kita dapat membangun, sebaliknya dengan kata-kata kita dapat merusakkan sesuatu yang sudah kita bangun.

Jangan ucapkan kata-kata pesimis dan negatif, seperti “saya tidak bisa, saya tidak mampu dan sejenisnya. Kalau kalimat yang keluar dari mulut kita selalu negatif maka kita tidak akan menuai apapun. Allah Bapa sendiri memberi contoh yaitu Ia menggunakan kata-kata “berfirman” untuk menciptakan.

Dalam kitab Efesus 4:29, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”

Yesus menggunakan kata-kata-Nya untuk membangun, melayani, mengajar, berdoa, menyembuhkan, menyatakan kasih-Nya kepada orang lain. Tuhan tidak menghendaki kita bersalah dalam perkataan kita.
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya” (Amsal 18:21).


Tuhan memberkati.
Share:

Saturday, May 17, 2014

PergumulanNya Kemenangan Kita



1 Yohanes 2:6 dikatakan, “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” Perkatakan sekali lagi tetapi mengganti kata “ia” dengan “saya”, Barangsiapa mengatakan, bahwa saya ada di dalam Dia, saya wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Amin!.

Sekarang mari kita lihat apa yang dilakukan dan dialami Yesus pada waktu ada di bumi ini. Waktu Yesus akan memulai pelayanan, yang dilakukanNya adalah:
1. Dibaptis;
2. Penuh Firman dan Roh Kudus;
Setelah itu Tuhan Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun, dan Dia berpuasa selama 40 hari 40 malam;
3. Pergumulan Yesus dan Ia menang.
Ketika Tuhan Yesus sangat lapar setelah berpuasa, pikir Iblis inilah saatnya. Iblis pun berkata, “…..Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” (Matius 4:3).

Seolah-olah Iblis berkata untuk meyakinkan Tuhan Yesus bahwa prioritas yang pertama dan utama dalam hidup ini adalah mencari roti!
Tetapi Tuhan Yesus tahu bahwa itu tidak benar, karena itu Tuhan Yesus menjawab, “…..Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4).

Prioritas hidup kita bukan untuk mencari roti, melainkan “…..carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33).
Kerajaan Allah dan kebenarannya itu, adalah suatu wilayah kebaktian, persekutuan, ibadah, penyembahan, pujian, sorak-sorai yang semuanya itu untuk mengagungkan Tuhan yang kita lakukan secara bersama dan ada saat secara pribadi persekutuan dengan Tuhan. Haleluya.
Setelah itu lakukan kegiatanmu dengan takut akan Tuhan dan bersyukur senantiasa kepada Tuhan kita.

Iblis membawa Tuhan Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya, “…..Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.” (Lukas 4:6-7).

Banyak orang yang terjebak di sini, hari-hari ini dunia sedang memberikan tawaran-tawaran yang menggiurkan.
Dunia berkata, “Mau sukses? Tetapi ukurannya adalah uang, kedudukan, popularitas dan kekuasaan”, kita harus hati-hati dengan semua sistem dunia sebab penguasa dunia itu adalah Iblis.

Iblis berkata, “Kalau kamu menyembah aku….” Menyembah itu bukan artinya bersujud menyembah saja, tetapi menyembah Iblis itu artinya mengikuti perkataan atau anjuran Iblis.

Pencobaan selanjutnya, Tuhan Yesus dibawa Iblis ke bubungan Bait Allah, lalu Iblis berkata kepada-Nya, “…..Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” (Matius 4:5).
 
Memang ayat ini benar, tetapi penempatannya yang salah. Itu adalah hukum gravitasi dan Allah yang membuatnya, oleh sebab itu jangan mencobai. Dan Tuhan Yesus langsung menjawab, “…..Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (Matius 4:7).
Firman Tuhan dengan jelas berkata, “Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya…..,” (Roma 11:22)


Tuhan memberkati.
Share:

Monday, May 5, 2014

“…….Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”



Kita yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat maka kita menjadi anak Allah dan kita memiliki DNA Allah secara rohani. Setelah kita menerima DNA Allah maka kita tidak boleh dan jangan lagi melakukan perbuatan-perbuatan dosa dan jangan lagi hidup secara duniawi, kita harus hidup dipimpin oleh Roh Kudus, karena Roh Kudus memampukan kita untuk menolak dosa, dan itu bukan karena kekuatan kita atau karena akal kepintaran kita.
1 Petrus 1:23, “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”  Firman Allah adalah benih yang kekal.

Jangan salah mengerti, bukan berarti orang Kristen tidak mungkin berbuat dosa.  Perhatikan 1 Yohanes 2:1, “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.”
Artinya kalau kita berbuat dosa maka kita harus segera bertobat lalu minta pengampunan Allah melalui Kristus dan terus maju; dan janganlah berbuat dosa kembali atau terus-terusan tergelincir ke dalam dosa. Bertumbuhlah, berakarlah iman kita, agar kita tidak goyah oleh si Iblis dan kedagingan kita.

PANGGILAN UNTUK HIDUP KUDUS
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus karena kekudusan itu adalah sifat Allah. 1 Petrus 1:16…….Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”
Memang betul ada banyak pekerjaan yang baik seperti membangun rumah ibadah, membuat sarana-sarana pelayanan seperti radio, televisi dan lain-lain yang dikerjakan dalam nama Yesus. Artinya sebelum mengerjakan berdoa dulu dalam nama Yesus;  tapi setelah itu cara mengerjakannya menggunakan cara-cara duniawi yang penuh dengan tipu daya, manipulasi, suap, kebohongan dan lain-lain.
Dari luar tampak pekerjaannya berhasil namun itu hanya membuat Roh Kudus berduka karena tidak hasil dari kekudusan yang sejati.

Keselamatan yang Tuhan anugerahkan harus kita jaga, jangan menyalahgunakan kasih karunia Tuhan karena DNA Allah bisa juga hilang tergantung sikap hidup kita. Filipi 2:12, “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar...
Ketaatan itu ditandai dengan mengerjakan sesuatu yang menjadi kehendak-Nya dan ketaatan itu lahir dari hati yang mengasihi Tuhan sehingga DNA Allah tetap ada pada kita sampai kita kembali menghadap Sang Pencipta kita.


Tuhan memberkati.
Share:

Saturday, April 26, 2014

KASIH: KESABARAN DAN KEBAIKAN

Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya dan Ia sangat rindu semua orang diselamatkan. Injil adalah kabar baik, Injil adalah Pesan Allah bukan opini orang Kristen karena di dalam Injil memuat tentang dosa, keselamatan, kesembuhan dan pemulihan, jadi kebenarannya adalah Injil bisa dimiliki oleh semua orang, lalu apa kontribusi kita di dalam pemberitaan Injil ini ? Yesus berkata: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20). Kita yang telah diselamatkan Tuhan juga berperan aktif memberitakan kabar baik Allah kepada saudara-saudari kita yang belum mengenal keselamatan Tuhan.

            Kasih adalah motivator kehidupan yang paling kuat dan memiliki kedalaman dan makna yang jauh lebih besar dari yang kita sadari. Kasih selalu melakukan yang terbaik bagi orang lain dan memampukan kita menghadapi masalah yang terbesar. Kasih mengubah motivasi dan dengan kasih maka hubungan kita dengan Allah dan sesama menjadi lebih bermakna.

KESABARAN MEMINIMALKAN HAL YANG NEGATIF
Tidak ada seorangpun yang suka berada di dekat orang yang tidak sabar, kemarahan tidak pernah membuat segalanya menjadi lebih baik.
Kasih akan mengilhami kita untuk menjadi pribadi yang sabar, ketika kita memilih untuk sabar maka kita akan memberikan respon dengan cara yang positif terhadap situasi yang negatif. Kasih akan membantu kita menjadi tenang dan mulai memberikan kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita, kesabaran akan membuat ketenangan di dalam batin saat terjadi badai di luar. Alkitab menyatakan, “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.” (Amsal 14:29).

KEBAIKAN MEMAKSIMALKAN HAL POSITIF
            Kasih membuat kita menjadi orang yang baik, kebaikan membuat kita mudah disukai. Ketika kita baik hati maka banyak orang yang ingin berada di dekat kita karena mereka melihat kita baik kepada mereka dan baik untuk mereka.
            Ketika kasih itu memenuhi hati kita maka kita akan bertindak dengan kebaikan, kita akan hati-hati dalam cara kita memperlakukan pasangan kita maupun orang lain. Bahkan apabila kita perlu menegur kita akan berusaha sedapat mungkin membuat teguran yang terdengar sehalus mungkin, kita dapat mengucapkan kebenaran dengan kasih.
Seperti tertulis, “Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.” (Amsal 3:3-4).
            Kebaikan menginspirasi kita untuk bersikap menyenangkan bukannya keras kepala atau egois tetapi menjadi pribadi yang mudah diajak bekerja sama tetap fleksibel bukannya mengeluh dan berdalih.
            Yesus dengan kreatif menggambarkan kasih yang menggerakkan perbuatan baik lewat perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati di dalam Lukas 10:25-37. Kelembutan, hati yang rela untuk menolong dan tindakan yang nyata membuat pemulihan terjadi.

 Tuhan memberkati.
Share:

Definition List

Unordered List

Support