Tuhan menginginkan setiap kali kita
berkata-kata, berbicara, agar kata-kata tersebut menjadi berkat, berguna,
menyenangkan, serta membangun komunikasi yang benar. Perkataan yang baik
berasal dari kata Agathos yang memiliki arti yang dalam perkataan yang berguna,
perkataan yang menyenangkan, perkataan yang berharga, yang mendatangkan benefit
(keuntungan).
Perkataan-perkataan yang kita ucapkan
adalah seperti benih yang ditaburkan, kalau kita taburkan adalah benih-benih
Agathos maka kita akan menuai keberhasilan. Jika benih-benih yang kita tabur
membawa efek kerusakan maka kita akan gagal. Dengan perkataan yang keluar dari
lidah kita maka kita dapat membangun, sebaliknya dengan kata-kata kita dapat
merusakkan sesuatu yang sudah kita bangun.
Jangan ucapkan kata-kata pesimis dan
negatif, seperti “saya tidak bisa, saya tidak mampu dan sejenisnya. Kalau
kalimat yang keluar dari mulut kita selalu negatif maka kita tidak akan menuai
apapun. Allah Bapa sendiri memberi contoh yaitu Ia menggunakan kata-kata
“berfirman” untuk menciptakan.
Dalam kitab Efesus 4:29, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari
mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu,
supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”
Yesus menggunakan kata-kata-Nya untuk
membangun, melayani, mengajar, berdoa, menyembuhkan, menyatakan kasih-Nya
kepada orang lain. Tuhan tidak menghendaki kita bersalah dalam perkataan kita.
“Hidup
dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya”
(Amsal 18:21).
0 comments:
Post a Comment