“…..,
Yesus bertanya kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat
bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!"
Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan
engkau!" Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil
memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.”
Lukas 18:40-43
Bagi
banyak orang percaya kuasa Allah hanyalah sesuatu yang abstrak, tidak real,
bahkan sudah tidak terjadi lagi. Mujizat itu hanya pada zaman Yesus hadir di
muka bumi saja, atau kuasa Allah hanya ada dalam bentuk nyanyian, slogan,
tulisan bahkan hanya sebuah khotbah yang menarik.
Tetapi harus kita ketahui dan sadari
bahwa kerinduan Yesus Kristus adalah untuk menyatakan kuasa-Nya bagi setiap
orang percaya saat mereka menghadapi hal-hal yang bagi mereka adalah sesuatu
yang mustahil.
“Aku
tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak
dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun
engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.” Wahyu3:8
Ada
begitu banyak masalah yang tak terselesaikan; penyakit yang tak dapat
disembuhkan, hati yang kecut dan tawar, serta kehidupan rohani yang terpisah
dari Allah.
Hal-hal
seperti ini sangat perlu campur tangan kuasa Yesus Kristus dalam menyelesaikan
sesuatu, hal ini yang disebut dengan mujizat.
Untuk
masuk ke dalam pintu mujizat yang sudah dibuka-Nya, maka Tuhan Yesus rindu
manusia mempergunakan hidup kerohaniannya untuk masuk ke dalam dimensi mujizat
itu.
# Keyakinan
kemenangan bukan keputus-asaan
Kemenangan
atau kekalahan itu dimulai dari hati kita, Alkitab berkata “Jika
engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.” (Amsal 24:10).
Putus
asa berasal dari hati yang meragukan Allah dan kuasa-Nya.
Orang
yang percaya penuh kepada Yesus Kristus janganlah putus asa dan tawar hati
dalam menghadapi masalah, ia tidak melihat besarnya, sulitnya dan kesukaran
pada masalah, tetapi melihat kemenangan dalam menghadapi pergumulan hidupnya.
# Tak kenal
menyerah dalam situasi yang sulit
Tuhan
rindu supaya kita membuat dan melakukan terobosan pada sesuatu yang tidak
menyenangkan untuk mengalami hal-hal yang baru dalam kehidupan yaitu teruslah
berdoa, jangan menyerah sampai kita pulang membawa berkas-berkasnya dari pintu
mujizat yang sudah terbuka bagi kita.
“Orang yang berjalan maju dengan menangis
sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa
berkas-berkasnya.” Mazmur 126:6
Jangan
menyerah, karena Allah rindu untuk kita menghampiri Dia dalam doa di tengah
penderitaan dan kesesakan kita.
# Ketaatan untuk
menanggalkan jubah
Ada
bagian kita dalam setiap mujizat dan kuasa Allah yang akan dinyatakan yaitu
“ketaatan akan Firman Tuhan.”
Taat
untuk menanggalkan jubah manusia lama.
Dalam
kitab Wahyu 3:4, “…..ada
beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan
Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.”
Jubah
atau pakaian berbicara tentang kehidupan, ubahlah jubah manusia lama kita dengan
pakaian putih supaya kita berjalan bersama dengan Yesus Kristus untuk
menghadapi dan melewati semua pergumulan yang ada.
Hal
ini juga berbicara tentang ketaatan untuk melakukan apa yang menjadi kehendak
Tuhan pada zaman ini dalam setiap aspek hidup kita sehingga kita menjadi pribadi
yang berkenan di hati Tuhan.
# Perkatakan
Iman
Sebagai
anak-anak Tuhan kita harus yakin ada kuasa di dalam perkataan orang yang
beriman, perkataan-perkataan yang berisi kebenaran firman Tuhan tidak akan
kembali dengan sia-sia ke dalam kehidupannya.
Iman
yang diperkatakan akan mendatangkan kuasa yang dinyatakan dalam hidup kita,
jangan ragu untuk terus memperkatakannya.
Hendaklah
setiap persoalan yang ada dijadikan sarana untuk Allah menyatakan mujizat-Nya
bagi hidup anak-anak-Nya dengan tekad untuk memilih kemenangan dan bukan
keputus-asaan.
Jadilah
pribadi yang tak kenal menyerah serta mau berubah dalam jubah kehidupan yang
baru serta terus memperkatakan perkataan iman.
Syalom,
Tuhan
Yesus Memberkati.
GBI
Rayon4 Medan
0 comments:
Post a Comment